Baca Juga: Semakin Prihatin, Kasus Penyebaran Covid-19 Varian Baru di India Tembus 24 Juta Lebih
Baca Juga: Israel Serang Salah Satu Kamp Pengungsi Terpadat di Jalur Gaza, 10 Warga Palestina Meninggal Dunia
"Ini adalah perkembangan yang menggelisahkan. Kami nyaris kehilangan nyawa banyak orang," tambahnya.
Wartawan dari Gaza Youmna al-Sayed melaporkan dari Al Shifa Hospital mengatakan bahwa rumah sakit itu saat ini menjadi satu-satunya tempat paling aman untuk memberikan laporan secara langsung.
"Ini adalah tempat teraman yang kita tahu. Shifa telah menjadi target sebelum namun pastinya ini adalah rumah sakit sehingga mungkin ini akan menjadi tempat teraman sekarang di Gaza untuk menyiarkan berita," kata al-Sayed.
Al-Sayed juga menceritakan bagaimana mereka harus menyelamatkan diri sesaat sebelum bom menjatuhi gedung tempat mereka bekerja.
Baca Juga: Perang Antara Israel dan Palestina Banyak Memakan Korban, DPR RI Desak PBB Hentikan Agresi
"Pemilik gedung itu diberikan waktu satu jam agar semua orang bisa mengevakuasikan diri dan ketika militer Israel meneleponnya kembali, ia meminta waktu lebih 30 menit karena banyak orang ingin menyelamatkan barang-barang berharga mereka dari kantor mereka," tutur al-Sayed.
"Namun juru bicara militer Israel menolak dan berkata mereka akan menyerang tepat setelah satu jam, dan siapapun tidak boleh ada yang memasuki gedung itu jika tidak ingin kehilangan nyawa."