Dilansir dari AP News, kini kasus Covid-19 di negara dengan hampir 1,4 miliar penduduk itu sudah menyentuh lebih dari 18 juta kasus.
Selain itu, angka kematian yang tinggi juga membuat tempat pemakaman di negara tersebut sudah kehabisan ruang. Kayu bakar pun terus menyala sepanjang malam akibat kremasi massal.
Kondisi ini diperparag dengan langkanya obat-obatan seperti remdesivir dan steroid untuk membantu mengobati pasien Covid-19.
Kemudian, sejumlah peralatan kesehatan seperti tabung oksigen dan tempat tidur pun langka. Hal ini juga yang digadang-gadang sebagai salah satu penyebab angka kematian di negara itu semakin tinggi.***