Mali Memanas, Pemimpin Aliansi Pemberontakan CMA Sidi Brahim Ould Sidati, Tewas Tertembak Orang Tak dikenal

- 13 April 2021, 22:02 WIB
Ilustrasi penembakan.
Ilustrasi penembakan. /Foto: Pixabay/stevepb/

Baca Juga: Jutaan Ton Air Terkontaminasi Radiokatif Dibuang ke Lautan Lepas, China Ungkap Prihatin Terhadap Jepang

Diketahui, Mali saat ini sedang dalam masa transisi setelah kudeta pada tahun lalu, dan dengan adanya penembakan yang menewaskan Pemimpin CMA ditakutkan dapat memperkeruh suasana.

Sebelumnya, Sidi Brahim Ould Sidati telah menandatangani perjanjian damai pada tahun 2015 dan dengan atas nama CMA.

CMA adalah aliansi kelompok pemberontak yang mencari otonomi untuk wilayah gurun Mali utara, yang mereka sebut Azawad, tempat orang Tuareg semi-nomaden telah lama mengeluhkan pengabaian pemerintah.

Baca Juga: Sejumlah Negara Menetapkan 1 Ramadhan Jatuh Pada Rabu, 14 April 2021

Pentandatanganan damai pada tahun 2015 oleh CMA bersama dengan pemerintah dan koalisi milisi pro-pemerintah, yang bertujuan untuk mengakhiri tahun ketidakstabilan di kawasan melalui serangkaian reformasi politik dan kelembagaan.

Walaupun kesepakatan damai sempat mengalami penundaan berkali-kali namun diketahui kesepakatan itu tetap berlaku.

"Pembunuhan ini secara paksa akan berdampak pada proses perdamaian, mengingat peran (Sidati) dan keterlibatannya," kata Redouwane Ag Mohamed Ali, dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters pada 13 April 2021.

Baca Juga: Lebih Dari 15,4 Juta Suntikan Vaksin Sudah Diberikan

Pemberontakan Tuareg dan kudeta di ibu kota pada tahun 2012 menciptakan kekosongan kekuasaan di Mali utara.

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x