Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik, Amerika Serikat Gandeng Jepang dan Korea Selatan Lawan Korut

- 4 April 2021, 18:35 WIB
Potret Presiden Korea Utara Kim Jong Un.
Potret Presiden Korea Utara Kim Jong Un. /Foto: Channel News Asia/SeongJoon Cho via Reuters/

SEPUTARTANGSEL.COM - Korea Utara dan Amerika Serikat semakin menunjukkan hubungan yang renggang.

Pasalnya, pada pekan lalu, Korea Utara memulai aksi provokasi besar terhadap Joe Biden sejak dirinya menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2021 lalu.

Provokasi oleh Korea Utara tersebut ditandai dengan adanya tembakan dua buah rudal balistik ke laut pesisir timur Semananjung Korea pada 25 Maret 2021.

Baca Juga: China Mengklaim Laut Natuna Utara - Perairan Filipina Secara Paksa, Pakar: Ini Sangat Berbahaya

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Bagi Masyarakat Jabar, Jateng, dan Yogyakarta, Akan Terjadi Gelombang Tinggi 4-6 Meter

Direktur Senior Pusat Kepentingan Nasional, Harry Kazianis telah memberikan peringatan bahwa kemungkinan besar Korea Utara akan menguji lebih banyak rudal untuk menyerang Joe Biden.

Bahkan dalam pekan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga memprediksikan Korea Utara telah mengembangkan kemampuan untuk memasang hulu ledak nuklir ke rudal balistik antarbenua (ICBM).

Menurut Kazianis, apa yang dilakukan oleh Kim Jong Un tersebut sebagai upaya dalam menunjukkan kepada panggung dunia, termasuk Amerika Serikat, bahwa Korea Utara mampu menciptakan senjata untuk "membunuh jutaan orang".

Baca Juga: Innalillahi, Ratusan Orang Tertimbun Banjir - Tanah Longsor di Flores Timur, NTT Belum Ditemukan

Baca Juga: Tokoh NU Gus Umar Hasibuan: Pak Jokowi Sudah Berapa Kali Langgar Prokes?

"Saya berani bertaruh jika Korea Utara akan melakukan pengujian lebih banyak rudal untuk menyerang Biden ketika Washington meluncurkan kampanye tekanan barunya dalam beberapa minggu kedepan," kata Kazianis, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Express pada Minggu, 4 April 2021.0

"Itu berarti keadaan Amerika Serikat tengah dalam krisis dan terancam. Korea Utara akan menguji ICBM dan senjata nuklirnya untuk membuktikan kepada Pemerintahan Biden bahwa pasalnya mereka dapat membunuh jutaan orang hanya dalam hitungan menit untuk hadapi perang jika diperlukan," lanjut Mr. Kazianis.

Dengan adanya ancaman serangan nuklir rudal balistik tersebut, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan telah bekerja sama dalam pembicaraan "hubungan trilateral" terkait denuklirisasi Korea Utara, yang telah diselenggarakan di Akademi Angkatan Laut AS di Annapolis, Maryland, AS pada Jumat, 2 April 2021.

Baca Juga: Proyek Jalan Setiabudi Pamulang Akan Dilanjutkan, Masyarakat Keluhkan Macet dan Sentil Pemerintah

Dalam pernyataan bersama, ketiga negara tersebut mengaku prihatin dengan ancaman program rudal nuklir dan balistik Korea Utara.

Adapun perjanjian trilateral itu mencakup persetujuan untuk tunduk kepada resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan oleh komunitas internasional, mencegah proliferasi nuklir dan bekerja sama untuk meningkatkan pencegahan, serta memelihara perdamaian dan stabilitas di wilayah Semananjung Korea.

Menanggapi ancaman Korea Utara, Biden telah memperingatkan negara yang dipimpin oleh kekuasaan tertinggi Kim Jong Un itu untuk tidak melanggar aturan resolusi PBB.

Baca Juga: Fiersa Besari: Izin Resepsi Masyarakat Dipersulit, tapi Pernikahan Seleb Dihadiri Langsung oleh Jokowi

Biden juga menyatakan akan memberikan tanggapannya apabila Korea Utara memilih untuk meningkatkan uji coba misil terlarangnya itu.

"Saya juga tengah bersiap dalam beberapa bentuk diplomasi, namun keputusan itu harus dikondisikan pada hasil akhir denuklirisasi," kata Biden dalam konferensi persnya pekan lalu.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini