SEPUTARTANGSEL.COM - Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China dinilai akan semakin memanas, pasalnya ditemukan aspek yang dapat memperkeruh hubungan kedua negara adidaya tersebut.
Negeri Paman Sam dan negara Tirai bambu itu diketahui memiliki pandangan yang bertentangan dalam semua aspek.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken bahkan mengaku melihat aspek yang menjadikan kedua negara tersebut semakin bermusuhan.
Baca Juga: Razia Ondel-Ondel Makin Gencar Dilakukan Pemprov DKI
"Jelas ada aspek yang semakin bermusuhan dalam hubungan, pasti ada yang kompetitif," kata Antony Blinken, seperti dikutip dari Reuters, Senin, 29 Maret 2021.
Meski begitu, Antony Blinken menyebutkan bahwa kedua negara adidaya tersebut juga terlibat kerjasama.
Pada Sabtu, 27 Maret 2021, AS mengutuk sanksi China terhadap dua orang warga Amerika dan seorang anggota parlemen Kanada.
Baca Juga: Diduga Sindir Moeldoko, Andi Arief: Mau Menyelamatkan Negara Atau Diri Sendiri dari Kasus Jiwasraya?
Baca Juga: Teror Bom dan Kekerasan pada Jurnalis Masih Terjadi, Haris Azhar: Pelakunya Biadab!
Sanksi itu dijatuhkan China setelah AS, Uni Eropa, Inggris dan Kanada menuduh ada pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap etnis muslim Uighur di Xinjiang.
Beijing memberi sanksi kepada ketua dan wakil ketua Komisi AS untuk Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF), Gayle Manchin dan Tony Perkins.
Sanksi itu berupa pelarangan memasuki daratan China, Hong Kong dan Makau. Selain itu, warga China jua dilarang melakukan bisnis atau pertukaran apa pun dengan orang tersebut.
Antony Blinken mengatakan sanksi pemerintah China hanya menarik lebih banyak pengawasan internasional terhadap 'genosida yang sedang berlangsung dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang'.
Kementerian luar negeri China mengatakan orang-orang yang dijatuhi sanksi itu harus memperbaiki kesalahan mereka.
China juga memperingatkan bahwa 'jari mereka akan terbakar' kecuali jika menghentikan manipulasi politik atas Xinjiang.
Menurut laporan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang mengadakan 'negosiasi serius' dengan China untuk akses tanpa batas ke wilayah Xinjiang agar memverifikasi laporan penganiayaan.***(Pikiran Rakyat /Julkifli Sinuhaji)
Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: Antony Blinken: Hubungan China-AS Semakin Bermusuhan