Amerika Serikat dan China Dipastikan Kian Memanas, Menlu AS Klaim Temukan Pemicunya

- 29 Maret 2021, 11:52 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken. /Foto: Twitter @ABliken/

Sanksi itu dijatuhkan China setelah AS, Uni Eropa, Inggris dan Kanada menuduh ada pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap etnis muslim Uighur di Xinjiang.

Beijing memberi sanksi kepada ketua dan wakil ketua Komisi AS untuk Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF), Gayle Manchin dan Tony Perkins.

Sanksi itu berupa pelarangan memasuki daratan China, Hong Kong dan Makau. Selain itu, warga China jua dilarang melakukan bisnis atau pertukaran apa pun dengan orang tersebut.

Baca Juga: Moeldoko Menjawab Alasan Menerima Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB: Saya Khilaf, Jangan Bawa-Bawa Presiden

Antony Blinken mengatakan sanksi pemerintah China hanya menarik lebih banyak pengawasan internasional terhadap 'genosida yang sedang berlangsung dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang'.

Kementerian luar negeri China mengatakan orang-orang yang dijatuhi sanksi itu harus memperbaiki kesalahan mereka.

China juga memperingatkan bahwa 'jari mereka akan terbakar' kecuali jika menghentikan manipulasi politik atas Xinjiang.

Baca Juga: Maverick Vinales Tim Monster Energy Yamaha Podium Pertama MotoGP Seri Perdana di Sirkuit Losail, Qatar

Menurut laporan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang mengadakan 'negosiasi serius' dengan China untuk akses tanpa batas ke wilayah Xinjiang agar memverifikasi laporan penganiayaan.***(Pikiran Rakyat /Julkifli Sinuhaji)

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: Antony Blinken: Hubungan China-AS Semakin Bermusuhan

Halaman:

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini