AS Nekat Kritik Rudal Balistik Jarak Dekat, Korea Utara Peringatkan Joe Biden Jangan Sampai Salah Langkah

- 28 Maret 2021, 20:15 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un /Pixabay/Victoria_Borodinova

SEPUTARTANGSEL.COM - Adu sindiran antara Korea Utara dan Pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden masih terus berlangsung.

Kini, Korea Utara beranggapan bahwa AS telah salah mengambil langkah awal.

Pasalnya, negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu meyayangkan atas pernyataan Joe Biden dengan ungkapan "permusuhan yang mendalam" dan berani mengkritik uji coba rudal pertahan diri Korea Utara.

Baca Juga: Minta Anies Baswedan untuk Tunjukkan Bukti Cinta Tanah Air, Ferdinand Hutahaean: Jangan Pengin Jabatan Saja

Baca Juga: Jokowi Kutuk Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Perintahkan Kapolri Usut Tuntas

Seperti yang diketahui, Joe Biden mengkritik pedas Korea Utara yang telah meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut pesisir timur semenanjung Korea pada Kamis, 25 Maret 2021 lalu.

Meski aksi rudal balistik jarak dekat Korut itu dinilai telah melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Joe Biden mengatakan AS akan tetap membuka pintu aktivitas diplomasi bersama Pyongyang.

Sekretaris Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara, Ri Pyong Chol mengatakan bahwa uji coba pada rudal balistik itu tak lain sebagai upaya dalam pertahanan diri terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Selatan dan AS.

Baca Juga: Di Twitter Ribuan Kali Lebih Ditonton, Video Kejadian Ledakan di Gereja Katedral Makassar

Baca Juga: Oposisi Sangat Penting Cegah Pemerintah Otoriter

Hal tersebut lantaran karena keduanya diketahui menyelenggarakan latihan militer gabungan maupun senjata canggih.

"Kami ucapkan prihatin secara mendalam terhadap presiden AS yang telah menyudutkan uji coba rudal balistik jarak dekat kami. Dan AS memberikan pernyataan permusuhan yang mendalam dengan kami," kata Ri Pyong Cho, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Reuters pada Minggu, 28 Maret 2021.

Dalam hal ini, Korea Utara merasa curiga dan menuduh pemerintahan Joe Biden sengaja memanfaatkan pada setiap kesempatan yang ada untuk memprovokasi Pyongyang dan melabeli uji rudal balistik sebagai sebuah ancaman keamanan.

Baca Juga: Anda Seorang Deadliner? Perhatikan Efek Positif dan Negatif Ini

Baca Juga: Moeldoko Beberkan Alasan Mau Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB: untuk Menyelamatkan Bangsa dan Negara

"Kami sama sekali tidak memiliki niat untuk mencuri perhatian siapapun atau sengaja mempengaruhi segala kebijakan atas pengembangan senjata negara kami” kata Ri.

“Pemerintahan AS Joe Biden sudah salah sejak langkah pertama," sambung Ri.

Ri menyebut AS yang memiliki pola pikir logika seperti seorang kriminal, dimana berencana untuk membawa aset nuklir tersebut ke Korea Selatan, tetapi justru melarang Korea Utara untuk melakukan uji coba rudal balistik.

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat, Andi Arief Sebut KSP Moeldoko Sudah Siap Cuci Tangan dan Tak Memiliki Sikap Ksatria

Baca Juga: Bom di Gereja Katedral Makassar dan Penahanan RJ Lino, Ferdinand Hutahaean: Jangan Sampai Alihkan Fokus Kita

“Kami tentu memahami situasi mengenai apa yang perlu kami jalankan,” kata Ri.

"Kami akan selalu meningkatkan kekuatan angkatan militer secara keseluruhan" tambah Ri dalam penyataan.

Saat ditanya oleh wartawan mengenai apakah uji coba rudal balistik milik Korea Utara memberikan dampak kepada segala kebijakan AS, Juru Bicara Departemen AS Jalina Porter selaku Juru Bicara Departemen Luar Negeri Paman Sam itu justru mengutuk aksinya sebagai destabilisasi.

"Program rudal balistik dan nuklir milik Korea Utara yang jelas-jelas melanggar hukum Dewan Keamann PBB itu merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional," kata Jalina Porter.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah