Baca Juga: Tolak Impor Beras, Susi Pudjiastuti: Pak Presiden yang Terhormat, Mohon Stop Impor Beras
"Jika AS ingin merasakan tidur dengan damai selama empat tahun mendatang, lebih baik kami peringatkan untuk tidak memancing 'bau keributan' dari awal," lanjut Kim dalam pernyataannya pada Selasa, 16 Maret 2021.
Seorang ahli Korea dari King's College London Ramon Pacheco Pardo memberikan tanggapan saat pidato Kim yang menyadari bahwa negaranya masuk ke dalam agenda utama AS yang sedang menyusun strategi untuk perlawanan.
“Hingga saat ini pembicaraan difokuskan pada rencana negara Quad terkait kekuatan China dan kebijakan nuklir Korea Utara,” tutur Ramon.
Baca Juga: Kontroversi Penyatuan Pasangan Sejenis, Vatikan: Tidak Sah Memberkati Sebuah Dosa
"Sekarang apapun pernyataan Kim akan menjadi pusat diskusi dunia internasional," lanjut Ramon.
Seperti yang diketahui, hubungan diplomatik antara Korut dan AS masih terasa dingin. Hal ini dikarenakan sejak masa kepemimpinan Donald Trump hingga berganti ke masa pemerintahan Joe Biden, Korut masih enggan terhadap seruan AS untuk membuka ruang diskusi.
Ned Price yang merupakan Juru Bicara Departemen Luar Negeri mengungkapkan bahwa saat ini Joe Biden tengah meninjau secara "menyeluruh" terhadap kebijakan AS terhadap Korea Utara.
Baca Juga: Harus Tahu, Ini 7 Jenis Kendaraan yang Boleh Dikawal Polisi
Selain itu, pasukan Korsel dan AS diketahui akhir-akhir ini telah memulai latihan militer gabungan bersama.