Baca Juga: Mobil Patroli Korlantas Polri Pakai Tesla Model 3 Seharga 1,5 Miliar, Hibah dari PP IMI
Hal tersebut menandakan ketidaksetujuan Israel yang sangat gencar mencegah Iran untuk mendapatkan senjata nuklir.
Sebelumnya seperti yang telah diketahui, bahwa hubungan Israel bersama Iran tidak harmonis.
Kerenggangan keduanya dipicu oleh sikap Iran yang mengutuk Israel yang dituduh telah melakukan pembunuhan terhadap salah satu ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh pada Jum'at, 27 November 2020 lalu.
Baca Juga: Gempa 5,1 SR Kembali Guncang Sumur, Banten
Baca Juga: Sudah Vaksinasi 2 Kali, 15 Nakes di Tangsel Positif Covid-19, Ini Penjelasan Ketua KIPI
Oleh sebab itu, pada pekan lalu, Israel menyatakan keberatan dengan keputusan Washington untuk kembali ke kesepakatan nuklir 2015, seperti dikutip SeputarTangsel.com dari Anadolu Agency pada Jum'at, 26 Februari 2021.
Pernyataan keberatan tersebut untuk menanggapi respons atas pesan Washington kepada Dewan Keamanan PBB pekan lalu terkait pembatalan sanksi yang dijatuhkan oleh Trump terhadap Iran.
Sementara itu, Uni Eropa mengatakan bahwa Iran dapat memenuhi kewajiban nuklirnya jika AS bergabung kembali ke dalam kesepakatan nuklir 2015.***