Aung San Suu Kyi Dikudeta dan Ditahan Militer Myanmar, Amerika Serikat Bereaksi

- 1 Februari 2021, 13:12 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken. /Foto: Twitter @ABliken/

 
SEPUTARTANGSEL.COM - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan sejumlah pimpinan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ditahan pada Senin 1 Februari 2021.

Aung San Suu Kyi ditahan usai militer melakukan kudeta setelah beberapa hari bersitegang antara pemerintah sipil dan militer pascapemilu.

Banyak politis dan pengamat yang berkomentar dan meminta Aung San Suu Kyi untuk dibebaskan.

Baca Juga: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap, Ada Dugaan Kudeta?

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menjadi salah satu yang meminta agar Aung San Suu Kyi dibebaskan.

Blinken menyampaikan keprihatinan dan kekhawatiran usai menerima laporan penahanan pejabat pemerintah dan pemimpin masyarakat sipil Myanmar.

"Kami menyerukan kepada para pemimpin militer Myanmar untuk membebaskan semua pejabat pemerintah dan pemimpin masyarakat sipil dan menghormati keinginan rakyat Myanmar seperti yang diungkapkan dalam pemilihan umum demokratis pada 8 November," kata Blinken.

Baca Juga: Jokowi Sudah Mulai Sadar Pandemi Covid-19, Rocky Gerung: Pemerintah Alami 'Bolot' Syndrome

Blinken juga memberi dukungan serta memberikan apresiasi kepada masyarakat Myanmar terkait demokrasi yang berkembang di wilayah tersebut.

"Amerika Serikat mendukung rakyat Myanmar dalam aspirasi mereka untuk demokrasi, kebebasan, perdamaian, dan pembangunan. Pihak militer harus segera membalikkan tindakan ini," tutur Blinken.

Sebelumnya, Aung San Suu Kyi bersama politisi lainnya dikudeta oleh militer dan melakukan penahanan kepada mereka.

Baca Juga: PPKM Dinilai Tidak Efektif Oleh Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Karena Pemda Malas Kerja

Baca Juga: Aung San Suu Kyi Ditangkap, Militer Mengkudeta Pemimpin Myanmar, AS Meradang

Hal itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap kecurangan pemilu yang dilakukan pada tahun lalu.

Pihak militer mengatakan bahwa saat ini kekuasaan sudah diserahkan kepada panglima angkatan bersenjata, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Hal itu disampaikan melalui sebuah video yang disiarkan di televisi milik militer Myanmar.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x