Mengaku Punya 1.000 Pacar, Harun Yahya Dihukum 1.075 Tahun Penjara

- 12 Januari 2021, 22:31 WIB
Harun Yahya, penulis dan penceramah penentang teori kreasionis dan anti-Freemason terbukti bersalah dalam kasus kejahatan seksual, diberi hukuman sebanyak 1.075 tahun penjara oleh pengadilan Turki
Harun Yahya, penulis dan penceramah penentang teori kreasionis dan anti-Freemason terbukti bersalah dalam kasus kejahatan seksual, diberi hukuman sebanyak 1.075 tahun penjara oleh pengadilan Turki /Foto: Harun Yahya International/

SEPUTARTANGSEL.COM - Adnan Oktar, penulis kontroversial dan penceramah teori kreasionis yang dikenal dunia dengan nama Harun Yahya, dijatuhi hukuman lebih dari 1.000 tahun penjara oleh pengadilan Turki.

Harun Yahya yang kini berusia 64 tahun ini ditahan 2018 tahun lalu bersama 200 tersangka lainnya sebagai bagian dari penggrebekan oleh unit kejahatan finansial kepolisian Instanbul.

Menurut Channel NTV, pengadilan menjatuhkan hukuman sebanyak 1.075 tahun penjara kepada Harun Yahya, karena berbagai kejahatan, meliputi kejahatan seksual, kejahatan seksual bawah umur, penipuan, dan percobaan pengintaian politis dan militer.

Baca Juga: Soal Mewajibkan Vaksinasi, Anggota DPR Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning: Pelanggaran HAM

Baca Juga: Login www.prakerja.go.id Daftar Pra Kerja Gelombang 12 yang Dibuka Januari 2021

Pengadilan tersebut juga menghukum dua eksekutif organisasi Oktar, Tarkan Yavas dan Oktar Babuna, masing-masing sebanyak 211 dan 186 tahun.

Kantor berita Anadolu mengatakan, Harun Yahya juga telah dinyatakan bersalah karena membantu grup yang dipimpin oleh Fethullah Gulen, penceramah Muslim yang tinggal di Amerika Serikat.

Fethullah Gulen oleh pemerintah Turki dianggap merencanakan kudeta tahun 2016 silam.

Baca Juga: Anggota DPR Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning Ogah Disuruh Vaksinasi Covid-19: Mending Saya Bayar Sanksi

Baca Juga: Gugatan Praperadilan Habib Rizieq Ditolak Hakim, Kasus Kerumunan dan Penghasutan Dilanjutkan!

Harun Yahya telah membantah tuduhan koneksi ke Gulen, dan menyebut anggapan bahwa dia memimpin sekte seks sebagai "mitos urban". Sebanyak 236 orang tedakwa dituntut, 78 di antaranya sedang ditahan dan menunggu pengadilan, menurut laporan Andolu.

Selama pengadilan yang diliput oleh media setempat selama berbulan-bulan, didapat detil-detil mengerikan mengenai kejahatan seksual yang ia lakukan.

Harun Yahya berkata pada hakim ketua pada bulan Desember 2020 bahwa ia memiliki banyak pacar, yang jumlahnya mendekati 1.000 orang.

Baca Juga: Mensos Risma Janji Bantu Urus Asuransi Korban Sriwijaya Air SJ 182 ke Boeing

Baca Juga: Hari Pertama Yonex Thailand Open Super 1000, Ini Hasil Lengkap Tim Bulu Tangkis Indonesia

"Ada perasaan cinta yang meluap di hati saya pada wanita. Cinta adalah sebuah bentuk kualitas pada manusia. Itu adalah kualitas pada seorang Muslim," katanya pada sidang pengadilan di bulan Oktober 2020.

"Saya sangatlah kuat," tambahnya di kesempatan yang berbeda. Harun Yahya pertama kali tampil di hadapan publik di tahun 1990-an ketika ia menjadi pemimpin sekte yang tertangkap berbagai skandal seksual.

Karya Harun Yahya sendiri sempat terkenal di Indonesia di awal tahun 2000-an. Karyanya yang mengkritik teori evolusi Charles Darwin telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa termasuk bahasa Indonesia.

Baca Juga: Gugatan Praperadilan Habib Rizieq Ditolak Hakim, Kasus Kerumunan dan Penghasutan Dilanjutkan!

Baca Juga: Elnusa Kembangkan Bisnis. Mau Modifikasi Motor Konvensional Jadi Motor Listrik, Di Sini Tempatnya

Dikutip Seputartangsel.com dari The Guardian 12 Januari 2021, channel televisi online miliknya, A9, pertama kali tayang pada tahun 2011 mendapat banyak kecaman dari para tokoh agama Turki.

Meskipun ia berceramah teori kreasionis dan nilai-nilai konservatif, ia pernah tampil bersama sekelompok wanita berpakaian terbuka yang menari di sekelilingnya di studio televisi.

Sering didenda oleh badan pengawas media Turki RTUK, channel ini akhirnya diambil alih dan dimatikan oleh negara, seiring dengan penggerebekan pada kelompok Oktar.

Baca Juga: Soal Calon Kapolri, DPR Ingatkan Jokowi: Jangan Takut Dengan Titipan, Buang Semua

Baca Juga: Aman dari Bahan Haram, Menag Yaqut Ingatkan Umat Islam Tak Perlu Khawatir dengan Vaksin Sinovac

Salah satu wanita yang hadir di pengadilannya mengatakan bahwa Oktar berulang kali melakukan pelecehan seksual kepadanya dan wanita-wanita lainnya. Beberapa di antaranya dipaksa meminum pil kontrasepsi.

Ia bergabung dengan kelompoknya di umur 17 tahun, tambahnya di pengadilan. Ketika Oktar ditanya soal ditemukannya 69.000 pil kontrasepsi di rumahnya oleh kepolisian, ia mengatakan kalau pil itu digunakan untuk mengobati kelainan kulit dan menstruasi.

Baca Juga: Menkominfo Tinjau Kesiapan Puskesmas Jurangmangu Tangsel Lakukan Vaksinasi Covid-19

Baca Juga: Whatsapp Katakan Kebijakan Terbarunya Tak Akan Pengaruhi Aplikasimu, Kalau Kamu Tak Lakukan Ini

Pihak berwenang Turki telah merubuhkan Villa milik Oktar, yang juga ia gunakan sebagai studio televisinya. Seluruh properti miliknya juga telah disita oleh pemerintah.

Adnan Oktar menolak teori evolusi Charles Darwin dan telah menulis buku setebal 770 halaman berjuul "The Atlas of Creation" dengan nama penanya, Harun Yahya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x