Baca Juga: Mudik Akhir Tahun Lewat Soekarno-Hatta, Ini Lokasi Rapid Test di Bandara Bisa Pre-Order
Ribuan peziarah asing biasanya berduyun-duyun ke Betlehem untuk merayakannya. Tetapi penutupan bandara internasional Israel untuk pengunjung asing membuat turis menjauh tahun ini. Otoritas Palestina pekan lalu melarang perjalanan antar kota di daerah yang dikelolanya di Tepi Barat. Bahkan menjauhkan pengunjung Palestina.
Pembatasan tersebut membatasi kehadiran puluhan warga dan rombongan kecil pejabat agama. Perayaan malam ketika para peziarah biasanya berkumpul di sekitar pohon Natal dibatalkan. Perayaan Misa Tengah Malam hanya terbatas pada rohaniwan. Presiden Palestina berusia 85 tahun, Mahmoud Abbas, yang biasanya menghadiri acara khusyuk itu mengatakan tidak ikut serta. Seperti dilansir Seputartangsel.com dari laporan Associated Press dan Yedioth Ahronoth.
Virus corona telah memberikan pukulan telak bagi sektor pariwisata Bethlehem, sumber kehidupan ekonomi lokal. Restoran, hotel, dan toko suvenir telah ditutup.
Baca Juga: Menjelang Musim Natal, Sinterklas Datang ke Laut Mati
Baca Juga: Jelang Libur Natal-Tahun Baru, Wisatawan Dihimbau Jangan Datang ke Jawa Barat
“Suasana perayaan natal di Bethlehem begitu indah,” kata Balqees Qumsieh, salah satu warga Bethlehem. "Tahun ini semuanya akan berbeda."
Di tempat lain, ada sedikit kegembiraan untuk Thailand yang bergantung pada pariwisata. Karena negara itu bergulat dengan lonjakan kasus virus yang tak terduga. Meskipun kontrol perbatasan yang ketat telah secara efektif memblokir para wisatawan untuk memasuki negara itu.
Liburan Natal dan Tahun Baru biasanya merupakan musim puncak untuk hotel, restoran, dan tempat hiburan. Banyak dari bisnis tersebut telah memutuskan bahwa itu tidak layak dibuka atau telah gulung tikar.
Baca Juga: Harga Pangan di DKI Jakarta Jelang Natal dan Tahun Baru Cenderung Naik