Baca Juga: Heboh, Seorang Habaib Asal Papua Peringatkan Pemerintah Presiden Jokowi
Hanya untuk memangkas biaya secara agresif, menghemat keselamatan pekerja, dan membebani perusahaan dengan hutang untuk meningkatkan keuntungan mereka sendiri.
Ratusan ribu pekerja esensial yang dipekerjakan perusahaan-perusahaan ini tetap rentan. Para pekerja garis depan ini mempertaruhkan hidup mereka setiap hari untuk melakukan pekerjaan yang meningkatkan kekayaan perusahaan.
Perusahaan seharusnya melakukan lebih banyak hal secara signifikan untuk melindungi pekerjanya karena pemilik dan eksekutifnya terus meraup miliaran.
Baca Juga: Kasus Pemeriksaan Habib Rizieq, Moeldoko: Tidak Perlu Unjuk Kekuatan dan Harus Taat Hukum
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Dibuka Awal 2021, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo: Belum Semua Bisa
Laporan ‘Kekayaan Miliarder versus Kesehatan Masyarakat’ dibuat Bargaining for the Common Good, Institute for Policy Studies, dan United for Respect itu mengidentifikasi belasan perusahaan yang kekayaannya meningkat tetapi tidak memadai memberikan perlindungan bagi para pekerjanya. Seperti dikutip dari Inequality.
Temuan Laporan
Dalam laporan itu disebutkan bahwa pada 17 November, kekayaan gabungan 647 miliuner Amerikat Serikat meningkat hampir $ 960 miliar sejak pertengahan Maret, awal dari pandemi lockdown. Kekayaan mereka meningkat hampir $ 1 triliun dalam waktu kurang dari setahun.
Di samping itu, sejak Maret lahir 33 miliarder baru di Amerikat Serikat.