Menteri Keuangan Inggris yang Baru Batalkan Rencana Truss dan Hadapi Ujian Berat

17 Oktober 2022, 12:32 WIB
Pemerintahan Liz Truss di Inggris mengalami krisis ketidakmeprcayaan/ /Foto: Reuters/ Hannah McKay//

SEPUTARTANGSEL.COM - Kurang dari dua bulan, Liz Truss menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris.

Dia mengalami krisis kepercayaan dari warga Inggris, hingga akhirnya harus memecat temannya, Kwasi Kwarteng sebagai menteri keuangan.

Selanjutnya, Liz Trus mengangkat mantan Menteri Luar Negeri dan Kesehatan Inggris, Jeremy Hunt sebagai menteri keuangan baru, Jumat 14 Oktober 2022.

Baca Juga: Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon: Pemungutan Suara Merdeka dari Inggris Tahun Depan

Di luar dugaan, upaya Truss untuk memulihkan kredibilitas kebijakan ekonominya belum berhasil.

Harga obligasi Inggris segera diperbaharui dengan aksi jual tajam.

Hal tersebut merupakan dampak dari keputusan Truss mengizinkan kenaikan pajak atas keuntungan perusahaan. Kebalikan dari janji kampanyenya.

Tidak hanya itu, Hun juga mengatakan pada hari Sabtu, 15 Okotber 2022, beberapa pajak akan naik, sementara pengeluaran akan naik kurang dari yang direncanakan.

Baca Juga: Jadwal Film Bioskop 'Inang' Tayang di XXI Cinema Wilayah Tangerang Senin 17 Oktober 2022

Menurut Hunt, tidak ada pemerintah yang bisa mengendalikan pasar. Yang bisa dilakukan hanya memperhitungkan dengan baik setiap sen pajak dan rencana pengeluarannya.

"Tidak ada pemerintah yang bisa mengendalikan pasar. Tidak ada kanselir yang berusaha melakukan itu," kata Hunt kepada BBC dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Senin 17 Oktober 2022.

"Ada satu hal yang dapat kita lakukan dan itulah yang akan dilaksanakan, yaitu menunjukkan kepada pasar, dunia, bahkan orang-orang yang meninton di rumah. Kita dapat memperhitungkan dengan baik setiap sen pajak dan rencana pengeluaran kita," tambah Hunt.

Hunt juga dilaporkan menunda satu tahun pemotongan pajak penghasilan bagi pekerja yang telah dijanjikan Truss pada bulan April lalu.

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Tangsel Hari Ini Senin 17 Oktober 2022, Hadir di Pamulang Square

Inggris Mungkin Akan Alami Resesi

Hunt akan mengumumkan rencana anggaran baru, 31 Oktober 2022.

Anggaran itu bertujuan untuk mempersempit lubang di keuangan publik yang diperkirakan sebesar 72 miliar pound atau 80,4 miliar dolar AS. Di dalamnya termasuk pemotongan pajak 45 miliar pound yang semula direncanakan hanya sekitar 20 miliar. 

Gubernur BoE, Andrew Bailey mengatakan, suku bunga mungkin harus naik tajam bulan depan. Dengan demikian, ekonomi Inggris kemungkinan akan segera masuk dalam resesi.

Perusahaan perbankan investai terbesar di Inggris, Goldman Sachs memperkirakan ekonomi Inggris akan menyusut 1,0% pada 2023, kontraksi yang lebih parah dari perkiraaan sebelumnya. Ini terjadi setelah pemotongan pajak Truss dibatalkan.

Baca Juga: Jadwal Film Bioskop 'Kalian Pantas Mati' di XXI Cinema Wilayah Tangerang Senin 17 Oktober 2022

Mantan Menteri Keuangan, George Obsorne mengatakan, enam tahun terakhir pergolakan politik di Inggris sangat berdampak pada ekonomi. ***

Editor: Nani Herawati

Tags

Terkini

Terpopuler