Penikaman Massal Terjadi dan Tewaskan 10 Orang, Kanada Buru Tersangka

5 September 2022, 12:53 WIB
Investigasi Polisi Kanada atas tewasnya 1 orang dalam penikaman massal. /Reuters/ David Stubbe//

SEPUTARTANGSEL.COM - Aksi penikaman massal terjadi di Kanada, Minggu 4 September 2022 waktu setempat.

Penikaman massal di 13 tempat kejadian perkara (TKP) berbeda tersebut menewaskan 10 orang dan melukai sedikitnya 15 lainnya. 

Pemerintah menyebut, pembunuhan yang sebagian besar terjadi komunitas penduduk asli yang jarang penduduknya sebagai paling mematikan dalam sejaran Kanada modern.

Baca Juga: China Hukum Pengusaha Kanada 11 Tahun Atas Dakwaan Memata-matai, Dicurigai Sebagai Aksi Balas Dendam

"Saya terkejut dan hancur oleh serangan mengerikan hari ini," kata Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Senin 5 September 2022.

"Sebagai warga Kanada, kami berduka dengan semua orang yang terkena dampak kekerasan tragis ini, dan dengan orang-orang Saskachewan," lanjut Justin Trudeau.

Polisi dengan cepat mengidentifikasi tersangka penikaman massal yang disinyalir ada dua orang. Bahkan, mereka sudah menampilkan foto, Damien Andersen (31 tahun) dan Myles Sanderson (30 tahun) sebagai orang yang diburu alias dalam daftar pencarian orang Polisi Kanada.

Meskipun demikian, belum ada penjelasan lebih rinci tentang kedua tersangka yang diburu dan belum diketahui motif mereka melakukan pembunuhan.

Baca Juga: Darya Dugina, Putri Sekutu Putin Tewas dalam Serangan Bom Mobil

Para pemimpin adat penduduk asli Kanada menilai, seragan mungkin terkait dengan narkoba.

"Ini adalah kehancuran yang kita hadapi ketika obat-obatan terlarang yang berbahaya menyerang komunitas kita," bunyi pernyataan Federasi Bangsa Adat Berdaulat yang mewakili 74 suku bangsa pertama di Saskatchewan.

"Sungguh memuakkan bagaimana waktu, penjara, obat-obatan, dan alkohol dapat menghancurkan banyak nyawa," kata seorang yang kehilangan dua anaknya pada kejadian, Michael Bree Burns.

Diketahui, pada bulan Mei, Myles Sanderson terdaftar sebagai 'bebas hukum' oleh Saskatchewan Crime Stoppers, sebuah program yang mendorong masyarakat untuk bekerja sama dengan polisi.

Baca Juga: Mirip Kasus Ferdy Sambo, Polisi Tembak Polisi Terjadi di Lampung Tengah, Ini Kronologi dan Motifnya

Namun, belum diketahui alasan Myles mendapat sanksi di atas.

Polisi mengumumkan, beberapa korban mungkin menjadi sasaran dan lainnya ditikam secara acak.

"Tampaknya beberapa korban mungkin telah menjadi sasaran, dan beberapa mungkin acak. Jadi untuk berbicara dengan motif akan sangat sulit pada saat ini," kata Komandan Royal Canadian Mounted Police, Rondha Blackmore.

Penusukan pertama dilaporkan pada pukul 05.40 waktu setempat dan dalam waktu tiga jam polisi mengeluarkan peringatan orang berbahaya di seluruh wilayah provinsi Saskatchewan.

Pada sore hari, peringatan serupa juga dikeluarkan di propinsi tetangga, yakni Alberta dan Manitoba.

Baca Juga: Hotman Paris Dukung Pesulap Merah Bongkar Kedok Perdukunan: Itu Malah Edukasi

Polisi mendesak seluruh warga untuk melaporkan orang yang mencurigakan dan mengizinkan tindakan untuk pencegahan, termasuk berlindung. Selain itu, mereka juga dilawang untuk mengambil tumpangan dan mendekati orang yang mencurigakan.

"Jangan tinggalkan lokasi aman, Berhati-hatilah saat mengizinkan orang lain masuk ke tempat tinggal Anda," kata penasihat polisi yang tidak disebutkan namanya.

Peringatan darurat dikeluarkan juga ke provinsi tetangga, karena tersangka kemungkinan berada di Regina, kota terbesar d Saskatchewan. ***

Editor: Nani Herawati

Tags

Terkini

Terpopuler