Serangan Pasukan Rusia Buat Pemimpin Ukraina Isyaratkan Kompromi untuk Gabung dengan NATO

16 Maret 2022, 05:12 WIB
Serangan dari pasukan Rusia yang merusak bangunan di salah satu kota di Ukraina /Twitter/@sentdefender/

SEPUTARTANGSEL.COM - Serangan udara dan tembakan artileri Rusia menghantam gedung-gedung di ibu kota Ukraina, Kiev, Selasa, 15 Maret 2022 waktu setempat.

Serangan itu terjadi saat pasukan penyerang mempererat cengkraman mereka, sementara konvoi warga sipil menuju keluar dari kota pelabuhan Mariupol yang terkepung untuk mencari bagian yang lebih aman.

Menurut pihak berwenang yang berada ditempat kejadian, sedikitnya lima orang tewas dalam pemboman di Kiev pada hari ke-20 serangan Rusia.

Baca Juga: Antonov-225 Mriya Pesawat Terbesar di Dunia Impian Rakyat Ukraina Hancur dalam Serangan Rusia

Bangunan-bangunan yang berada disekitarnya, telah dibakar dan orang-orang terkubur di bawah reruntuhan.

Terlepas dari bahaya yang terjadi di Kiev, Ukraina, para pemimpin Polandia, Slovenia, dan Republik Ceko tiba di kota itu untuk menunjukkan solidaritas pada rakyatnya.

Evakuasi warga sipil dari kota-kota yang diserang oleh pasukan Rusia semakin cepat dilakukan. Menurut dewan setempat, 2.000 mobil yang membawa warga sudah meninggalkan kota pelabuhan Mariupol.

“Sekitar 2.000 mobil berhasil meninggalkan kota pelabuhan Mariupol dan jumlah yang sama menunggu untuk menyusul,” kata dewan setempat, Dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters pada Rabu, 16 Maret 2022.

Baca Juga: Soeharto Hilang dari Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949, Rizal Ramli ke Mahfud MD: Kok Segitunya Sih, Sampai…

Pembicaraan antara delegasi Rusia dan Ukraina melalui tautan video dilanjutkan pada hari Selasa, 15 Maret 2022.

Para pejabat Ukraina berharap perang bisa berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan, dengan mengatakan Moscow mungkin akan menerima kegagalannya untuk memaksakan pemerintahan baru di Kiev dengan paksa.

Sebagai isyarat kompromi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Kiev siap menerima jaminan keamanan yang menghentikan tujuan jangka panjangnya untuk menjadi anggota aliansi NATO, yang ditentang Moscow.

Kepala NATO Jens Stoltenberg mengumumkan para pemimpin anggotanya akan bertemu di Brussel pada 24 Maret 2022, untuk membahas invasi dan menunjukkan dukungan untuk Ukraina.

"Pada saat kritis ini, Amerika Utara & Eropa harus terus berdiri bersama," kata Stoltenberg.

Perdana Menteri Mateusz Morawiecki dari Polandia, Petr Fiala dari Republik Ceko dan Janez Jansa dari Slovenia melakukan perjalanan dengan kereta api ke Kiev.

Baca Juga: Stasiun Kereta Bawah Tanah Tempat Warga Ukraina Berlindung dari Serangan Rusia, Kedalaman 105,5 Meter

Para pemimpin asing pertama yang melakukan kunjungan semacam itu sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi pada 24 Februari 2022 lalu.

Aksi Perdana Menteri Mateusz Morawiecki ini dikabarkan setelah dia memposting di akun media sosialnya, Facebook, bahwa harus menghentikan tragedi yang terjadi di Timur secepat mungkin.

"Kita harus menghentikan tragedi yang terjadi di Timur secepat mungkin," tulis Mateusz Morawiecki di Facebook.

Kunjungan mereka adalah simbol keberhasilan Ukraina sejauh ini dalam menangkis serangan yang diyakini negara-negara Barat bertujuan untuk merebut kota itu beberapa minggu lalu.

Sekitar setengah dari 3,4 juta penduduk Kyiv telah melarikan diri dan penduduk menghabiskan malam berlindung di stasiun metro.

Dua ledakan kuat mengguncang Kiev sebelum fajar pada hari Selasa dan api pelacak menerangi langit malam.

Sebuah blok apartemen terbakar setelah terkena artileri.

Igor Krupa salah satu yang tinggal di apartemen tersebut, mengatakan dia selamat karena dia tidur di bawah naungan sementara furnitur dan pemberat logam.

"Semua jendela padam dan semua puing-puing masuk ke apartemen," katanya.

Tetapi meskipun menghancurkan sebagian kota menjadi puing-puing, pasukan Rusia gagal merebut salah satu dari 10 kota terbesar di Ukraina.

Namun, ratusan warga sipil telah tewas dan hampir 3 juta orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah meninggalkan Ukraina untuk keselamatan di negara-negara tetangga.

Presiden Ukraina, Zelensky mengatakan pada hari Selasa, terdapat 97 anak telah tewas sejauh ini dalam invasi tersebut.

Di perbatasan Rumania, seorang wanita bernama Tanya mengatakan dia telah melarikan diri dari kota garis depan selatan Mykolaiv untuk menyelamatkan anaknya.

"Karena orang-orang yang ada di sana sekarang adalah orang Rusia, tentara Rusia, dan mereka membunuh anak-anak,” ungkap wanita tersebut.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler