YouTube Blokir Saluran Media yang Didanai Pemerintah Rusia Secara Global

12 Maret 2022, 06:25 WIB
Ilustrasi YouTube /Reuters/Dado Ruvic/

SEPUTARTANGSEL.COM – YouTube pada awalnya diblokir oleh Google pada beberapa saluran media yang didanai oleh Rusia, seperti RT, RBC, TV Zvezda, dan Sputnik.

Pekerja di seluruh Google telah mendesak YouTube untuk mengambil tindakan hukuman tambahan terhadap saluran Rusia.

Serta menuduh mereka menyebarkan narasi palsu tentang kepemimpinan Ukraina dan kematian warga sipil selama perang.

Baca Juga: Dampak Invasi Terhadap Ukraina, Produk Google Akan Blokir Media 'Russia Today'

Juru bicara YouTube Farshad Shadloo mengungkapkan bahwa YouTube akan memblokir akses di seluruh dunia ke saluran yang terkait dengan media yang didanai pemerintah Rusia.

“YouTube segera memblokir akses di seluruh dunia ke saluran yang terkait dengan media yang didanai pemerintah Rusia,” kata Farshad pada hari Jumat waktu setempat, dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters pada Sabtu, 12 Maret 2022 pagi WIB.

Mengutip kebijakan yang melarang konten yang menyangkal, meminimalkan, atau meremehkan peristiwa kekerasan yang terdokumentasi dengan baik.

Baca Juga: Raksasa Teknologi Google Blokir Media Rusia dari Penghasil Iklan YouTube

Sementara itu, Google Alphabet Inc (GOOGL.O), mengabarkan invasi Rusia ke Ukraina sekarang berada di bawah kebijakan peristiwa kekerasan dan materi yang melanggar akan dihapus.

Menurut juru bicara YouTube tersebut, dia mengatakan pemblokiran outlet Rusia sejalan dengan kebijakan itu.

“Pemblokiran outlet Rusia sejalan dengan kebijakan itu,” ungkapnya.

Sebelumnya, YouTube telah memblokir saluran terkemuka Rusia yang didukung negara, seperti RT dan Sputnik di seluruh Eropa.

Media pemerintah Rusia menyebut pembatasan yang diberikan oleh distributor, yang mencakup toko aplikasi dan layanan media sosial lainnya, penyensoran yang tidak dapat dibenarkan.

Baca Juga: Walt Disney Company Tangguhkan Semua Bisnis di Rusia Imbas Invasi ke Ukraina

"Pemblokiran oleh YouTube tidak lain adalah serangan baru yang mengerikan terhadap salah satu prinsip dasar masyarakat demokratis, yaitu kebebasan pers," kata Sputnik dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat waktu setempat.

YouTube menolak untuk menentukan saluran mana dan berapa banyak yang telah diblokir secara global, atau apakah saluran tersebut akan dipulihkan.

Kebijakannya menyatakan bahwa saluran dapat diblokir secara permanen karena pelanggaran berulang, satu kasus penyalahgunaan berat, atau jika ditujukan untuk konten yang melanggar.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler