Ratusan Pusat Kesehatan di Afghanistan Terancam Ditutup karena Pasokan Bantuan Berkurang

7 September 2021, 07:55 WIB
Dunia Barat masih meragukan Pemerintah Taliban hingga bantuan berkurang dan ratusan pusat kesehatan terancam ditutup /Foto: Reuters/ Kantor Berita WANA/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Taliban belum mengumumkan pemerintahan baru. Meski begitu, banyak bantuan dari Barat sudah dihentikan sementara sehingga ratusan pusat kesehatan di Afghanistan terancam ditutup.

Sumber resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, banyak negara Barat tidak mau berhubungan dengan Taliban. Bantuan yang berkurang membuat 90 persen dari 2.300 fasilitas kesehatan Afghanistan tersendat secara operasional.

“Ratusan fasilitas medis di Afghanistan terancam ditutup karena donor Barat yang membiayai mereka dilarang berurusan dengan pemerintah baru Taliban,” kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin 6 September 2021, dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters.

Baca Juga: Pemimpin Perlawanan Afghanistan NRFA di Panjshir Siap Lakukan Pembicaraan dengan Taliban  

Menurut Direktur Darurat Regional Badan Kesehatan PBB Rick Brennan, penutupan kemungkinan akan terjadi bertahap mulai pekan ini.

"Kami akan menghentikan sementara operasi di sebagian besar (fasilitas kesehatan). Dengan beberapa perkiraan, hingga 90% akan berhenti berfungsi mungkin dalam minggu ini dan itu akan dikaitkan dengan peningkatan penyakit dan kematian," ujar Brennan.

Masih menurut Brennan, WHO telah berusaha mengisi kesenjangan bantuan. Mereka menyediakan pasokan, peralatan, dan pembiayaan ke 500 pusat kesehatan. Tidak hanya itu, bersama Qatar WHO juga sudah melakukan pengiriman medis.

Baca Juga: Taliban Sebabkan 17 Orang Meninggal Dunia Saat Rayakan Kemenangan Atas Panjshir di Afghanistan, Ini Lengkapnya

“Kami berharap sampai dua atau tiga muatan pesawat diterbangkan dari pemerintah Qatar. Mereka mungkin ke Kabul paling cepat pekan depan,” tuturnya.

Pengiriman diharapkan dapat berupa alat tes Covid-19 dan persediaan untuk mengobati penyakit kronis.

Bahkan, WHO terus berusaha mencari negara yang mau membantu perawatan pasca trauma kepada warga Kabul.

Sementara ini, pasokan medis diterbangkan melalui kota utara Mazat—Sharif ke Kabul. Namun, WHO sedang menjajaki pilihan melalui darat dengan truk dari Pakistan.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler