Dunia Kecam China Sengaja Jadikan Covid-19 Sebagai Senjata untuk Tingkatkan Agenda Militer hingga Ekonomi

5 Agustus 2021, 14:24 WIB
Potret Prajurit Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) tengah mengibarkan bendera. /Foto: China Daily via Reuters/

SEPUTARTANGSEL.COM - Republik Rakyat China (RRC) kembali mendapatkan sorotan tajam dari dunia internasional terkait pandemi Covid-19.

Mulai dari soal Covid-19 yang diduga berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, China. Kini negara tirai bambu itu dituding telah sengaja menjadikan virus mematikan itu sebagai senjata untuk meningkatkan agenda militer, ekonomi, dan keamanan negaranya.

Tudingan itu telah dilayangkan oleh Ketua Komite Terpilih Pertahanan House of Commons Tobias Ellwood dan Tory MP.

Baca Juga: Buya Yahya Tanggapi Tren Ikoy-Ikoyan, Arief Muhammad: Adem Dengernya

"Tindakan China yang awalnya berusaha untuk menyembunyikan wabah pandemi. Mereka sengaja memanfaatkan Covid-19 dalam mengejar agenda," ujar Tobias Ellwood, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Express.

Tobias Ellwood mengatakan China memiliki peluang sebagai sebuah bangsa yang matang dan menjadi negara yang kooperatif.

"China selalu memiliki harapan secara matang untuk warga negara yang bertanggung jawab secara global dan ikut berpartisipasi dalam standar dan nilai internasional," ujar Tobias Ellwood.

Baca Juga: Dulu Napi Korupsi, Politisi PDIP Emir Moeis Kini Jabat Komisaris Anak Usaha BUMN

Akan tetapi, menurutnya, sejak pandemi Covid-19 merenggut jutaan nyawa di belahan dunia, justru saat ini sejumlah negara mulai mengambil langkah evaluasi terhadap hubungan dengan negara komunis itu.

"Karena pandemi, saya yakin bahwa seluruh dunia telah mengevaluasi kembali pandangan mereka tentang China," ujar Tobias Ellwood.

Bahkan, meski pandemi belum juga menemukan titik terang, China dinilai masih terus bertindak agresif terhadap negara tetangga internasional sehingga membuat masyarakat dunia terkejut.

Baca Juga: Demi Punya Jenggot dan Kurangi Lebar Jidat, Kevin Aprilio Lakukan Transplantasi di Turki

Kemudian, Tobias Ellwood mengatakan situasi yang sedang terjadi di dunia ini adalah rencana China untuk merancang ulang aturan global sesuai dengan kehendaknya.

"Apa yang kita lihat saat ini adalah China menulis ulang aturan global menjadi aturannya sendiri," ujarnya.

Saat ini dapat dengan mudah dijumpai pengaruh China di seluruh dunia pada beragam sektor, di antaranya militer, teknologi, dan ekonomi.

Selain itu, Tobias Ellwood juga menuturkan bahwa negara-negara lain dapat menggunakan agresi China terhadap negaranya sendiri melalui pengaruh perdagangan.

Baca Juga: Ali Mochtar Ngabalin Trending di Twitter, Netizen: Kalau mau Tau Wajah Pemerintahan Jokowi, Tataplah Ngabalin

Dirinya menekankan bahwa situasi ini mendorong adanya potensi perang dingin dalam sektor perdagangan antara sejumlah negara dengan China.

"Menurut saya, yang patut ditekankan terhadap China adalah adanya potensi perang dingin yang sedang kita tuju, yaitu perdagangan," ujarnya.

Oleh sebab itu, China membutuhkan untuk menjalin kerja sama dalam sektor perdagangan dengan negara di seluruh dunia. Hal ini dalam rangka untuk mendukung China tumbuh sebagai negara kelas menengah.

"China membutuhkan hubungan dengan seluruh dunia untuk berdagang. Tak lain untuk 'memberi makan' kelas menengahnya yang tengah mengalami pertumbuhan," tuturnya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Bantuan Subsidi Upah (BSU) BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1 Juta Kemnaker Cair untuk 7 Golongan Ini

Tobias Ellwood mengatakan langkah strategi itu dilakukan China untuk memajukan ekonomi negaranya.

"Untuk memungkinkan sektor ekonominya berkembang, tidak seperti Uni Soviet yang sangat mandiri," tambahnya.

Akan tetapi, dirinya menyatakan jika kita berniat untuk menggulingkan China, mereka tidak dapat bergerak sedikit pun. Sebab, saat ini merupakan abad China.***

Editor: Muhammad Hafid

Tags

Terkini

Terpopuler