Joe Biden Mengumumkan Akhir Perang Terlama AS di Afghanistan

15 April 2021, 11:26 WIB
Pasukan Taliban di Afhanistan. /Foto: Reuters/ Parwiz/

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joe Biden, pada Rabu lalu 14 April 2021 mengumumkan rencana mengakhiri perang terlama AS di Afghanistan.

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Joe Biden menyebutkan hal tersebut sebagai “waktu untuk pasukannya pulang”.

Joe Biden menetapkan akan mulai menarik pasukan AS yang tersisa di Afghanistan mulai dari 1 Mei 2021 dan paling lambat hingga 11 September 2021.

Baca Juga: Buka Puasa di MRT dan Transjakarta? Ini Aturannya: Dilarang Makan Berat

Baca Juga: Tidak Bisa Memuaskan Hasrat Seksualnya, Seorang Pemuda di Cengkareng Jakarta Barat Tega Aniaya Waria

Dengan mundur tanpa kemenangan yang jelas, AS disebut mengakui kekalahan secara de facto. Biden siap menuai kritik atas rencana yang dikemukakan

“Saya adalah Presiden Amerika keempat yang memimpin kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan. Dua Republikan, dua Demokrat. Saya tidak akan meneruskan tanggung jawab ini kepada yang kelima,” ujar Biden dalam pidatonya.

“Ini adalah waktu untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika. Sudah waktunya pasukan Amerika pulang,” ucap Biden ditujukan kepada masyarakat AS.

Baca Juga: Ngeri, Kota Bekasi Dilanda Hujan Es

Baca Juga: Setahun Pandemi, Usaha dan Industri Sepatu di Tangsel Kembang Kempis

Tanggal yang dipilih untuk menyelesaikannya adalah 11 September. Itu berarti 20 tahun setelah serangan Al Qaeda di Amerika Serikat pada tanggal yang sama. Hal tersebut yang memicu George Bush mengirim pasukannya.

Selama 20 tahun pengiriman pasukan, sudah 2.400 anggota tentara AS terenggut nyawanya. Dana yang dihabiskan juga cukup besar, mencapai 2 triliun AS.

Keberadaan jumlah pasukan AS mencapai puncaknya di tahun 2011 dengan jumlah 100.000 orang.

Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 94W, BNPB Ingatkan 30 Provinsi ini Waspada

Untuk merealisasikan rencana pemulangan seluruh pasukan, Menteri Luar Negeri Antony Blinken sudah bertemu dengan pejabat NATO di Brussel. Mereka akan berkoordinasi untuk menarik pasukan asing yang berada di bawah komando NATO.

Sayap militer Pakistan, sebagai negara yang berbatasan dengan Afghanistan, menyatakan bahwa Blinken juga sudah berbicara melalui telepon dengan pihaknya. Pembicaraan membahas proses penarikan pasukan dengan damai.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menuliskan di Twitter, dia sudah berbicara dengan Biden dan menghormati keputusan yang diambil

Baca Juga: Bangkitkan Industri Film, Kemenparekraf Galakkan #KembaliKeBioskop

“Kami akan bekerja dengan mitra AS kami untuk memastikan transisi yang mulus dan kami akan terus bekerja dengan mitra AS?NATO kamu dalam upaya perdamaian yang sedang berlangsung, ujar Ashraf Ghani.

Selain itu, direncanakan tanggal 24 April 2021 akan ada pertemuan yang membahas Afghanistan dengan melibatkan Qatar dan PBB.

Baca Juga: Waspada! Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang Akan Melanda Jakarta pada Siang, Simak Beberapa Lokasinya

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujadid, kelompok yang digulingkan kekuasaannya oleh pasukan AS pada tahun 2001, menyatakan tidak akan datang pada pertemuan apa pun sebelum seluruh pasukan asing benar-benar pergi dari negaranya.

“Jika kesepakatan itu dijanjikan, masalah yang tersisa juga akan diselesaikan. Jika kesepakatan tidak berkomitmen untuk itu, masalah pasti akan meningkat,” tulis Mujadid di Twitter. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler