Makin Mesra dengan Jepang dan Korea Selatan, Korea Utara: AS Jangan Pancing Keributan Kalau Mau Tidur Nyenyak

16 Maret 2021, 18:01 WIB
Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong.* /The Korea Herald/

SEPUTARTANGSEL.COM - Korea Utara (Korut) menyatakan kemarahannya dan mengutuk Amerika Serikat (AS).

Pasalnya, negara Paman Sam itu tengah melakukan latihan militer bersama dengan Korea Selatan (Korsel).

Kim Yo Jong, seorang saudara perempuan dari pemimpin terkuat Korut Kim Jong Un, bahkan menyerukan ancaman untuk membatalkan rencana kerja sama.

Baca Juga: 4 Bandara Ini Juga Akan Dilengkapi Fasilitas Tes GeNose C19 Mulai Bulan Depan, Dimana Saja?

Baca Juga: Hubungan AS dengan China dan Korut Memanas, Menlu Antony Blinken Gandeng Jepang Beserta Sekutunya

Kim Yo Jong menyindir halus AS yang menginginkan adanya perdamaian, namun, AS dinilai justru menciptakan "bau keributan" yang dapat berpotensi meningkatkan perselisihan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kim Yo Jong sehari sebelum Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melakukan agenda perjalanan ke kawasan Asia Timur, yaitu 15 Maret 2021 menuju Jepang. Sedangkan, jadwal ke Korsel direncanakan pada 17 Maret 2021.

"Kami mendapatkan kesempatan untuk kembali memperingatkan pemerintahan AS Joe Biden yang berusaha keras untuk memancing "bau keributan" Kepada negara kami," kata Kim, dikutip Seputartangsel.com dari Al Jazeera pada Selasa, 16 Maret 2021.

Baca Juga: Hati-hati! Bahaya Unggah Sertifikat Vaksinasi Covid-19 ke Medsos, Begini Kata Menkominfo Johnny G Plate

Baca Juga: Tolak Impor Beras, Susi Pudjiastuti: Pak Presiden yang Terhormat, Mohon Stop Impor Beras

"Jika AS ingin merasakan tidur dengan damai selama empat tahun mendatang, lebih baik kami peringatkan untuk tidak memancing 'bau keributan' dari awal," lanjut Kim dalam pernyataannya pada Selasa, 16 Maret 2021.

Seorang ahli Korea dari King's College London Ramon Pacheco Pardo memberikan tanggapan saat pidato Kim yang menyadari bahwa negaranya masuk ke dalam agenda utama AS yang sedang menyusun strategi untuk perlawanan.

“Hingga saat ini pembicaraan difokuskan pada rencana negara Quad terkait kekuatan China dan kebijakan nuklir Korea Utara,” tutur Ramon.

Baca Juga: Kontroversi Penyatuan Pasangan Sejenis, Vatikan: Tidak Sah Memberkati Sebuah Dosa

"Sekarang apapun pernyataan Kim akan menjadi pusat diskusi dunia internasional," lanjut Ramon.

Seperti yang diketahui, hubungan diplomatik antara Korut dan AS masih terasa dingin. Hal ini dikarenakan sejak masa kepemimpinan Donald Trump hingga berganti ke masa pemerintahan Joe Biden, Korut masih enggan terhadap seruan AS untuk membuka ruang diskusi.

Ned Price yang merupakan Juru Bicara Departemen Luar Negeri mengungkapkan bahwa saat ini Joe Biden tengah meninjau secara "menyeluruh" terhadap kebijakan AS terhadap Korea Utara.

Baca Juga: Harus Tahu, Ini 7 Jenis Kendaraan yang Boleh Dikawal Polisi

Selain itu, pasukan Korsel dan AS diketahui akhir-akhir ini telah memulai latihan militer gabungan bersama.

Sontak latihan militer bersama itu membuat kemarahan Korut dan menyerukan dengan tegas agar latihan itu segera dibatalkan.

"Apabila masih ada aktivitas latihan perang dan perselisihan, maka dialog maupun kerja sama tidak akan bisa dilakukan," sambung Kim.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler