Lansia Meninggal Usai Divaksin, Uni Eropa Tangguhkan Vaksin AstraZeneca

15 Maret 2021, 22:14 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca /Foto: REUTERS/DADO RUVIC/

SEPUTARTANGSEL.COM – Seorang perempuan lanjut usia (lansia) berusia 60 tahun asal Denmark meninggal setelah mengalami pembekuan darah usai mendapat suntikan vaksin AstraZeneca.

Akibatnya, otoritas kesehatan Denmark memutuskan untuk menangguhkan vaksinasi Covid-19 dengan vaksin AstraZeneca selama 14 hari.

“Saat ini kita tidak mungkin dapat menyimpulkan apakah ada kaitannya dengan perisitiwa tersebut. Namun kami bertindak lebih awal (melakukan pencegahan) guna penyelidikan secara menyeluruh,” ujar Menteri Kesehatan Denmark, Magnus Heunicke, dikutip SeputarTangsel.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Kocak, Saat Jajan di Warung, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Ditanya Pengunjung Lain: Bapak Mirip Anies

Baca Juga: Vatikan Larang Pernikahan Sesama Jenis, Paus Fransiskus: Tuhan Tidak Bisa Berkati Dosa

Hal serupa juga terjadi di Norwegia, dimana tiga petugas kesehatan yang disuntik vaksin tersebut mengalami penggumpalan darah, seperti yang dialami perempuan di Denmark tersebut.

Tak mau mengambil risiko lebih lanjut, Pemerintah Norwegia pada hari Sabtu, 13 Maret 2021, memutuskan mengikuti langkah Denmark untuk melakukan penangguhan terhadap vaksin AstraZeneca.

Pemerintah Norwegia tidak mengumumkan secara mendetail berapa lama mereka akan menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Innalillahi, Anton Medan Meninggal Dunia Wakil Gubernur DKI, Riza Patria Ungkapkan Hal Ini

Baca Juga: Virtual Police Ciduk Netizen yang Olok-olok Gibran Rakabuming, Christ Wamea Bandingkan dengan Anies Baswedan

Hal ini dianggap merupakan opsi terbaik yang diambil oleh pemerintah Norwegia untuk melindungi rakyatnya dari efek samping yang tidak diinginkan jika mereka tetap melakukan vaksinasi.

Setelah Denmark dan Norwegia melakukan penangguhan pada vaksin AstraZeneca, hal serupa akhirnya ditempuh beberapa negara Uni Eropa seperti Italia, Belgia, Austria dan Belanda.

Sikap yang sama juga diikuti oleh Irlandia, setelah mendapat berbagai laporan mengenai efek samping vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Nih, Jawaban Jokowi Langsung Soal Masa Jabatan Presiden 3 Periode

Komite Penasihat Imunisasi Nasional Irlandia (NIAC) pada hari Minggu 14 Maret 2021 mengumumkan melakukan penangguhan sembari menunggu informasi lebih lanjut.

Sementara itu, pihak AstraZeneca telah memberikan tanggapan mengenai pemberitaan efek samping vaksin yang diproduksi oleh pihaknya.

Lewat sebuah pernyataan tertulis yang dikirimkan kepada kantor berita Reuters, pihak AstraZeneca menyatakan sudah mempelajari secara ekstensif vaksin tersebut setelah diuji pada manusia, dan hasilnya vaksin tersebut dapat ditoleransi oleh tubuh dengan baik.

Baca Juga: Pabrik-Pabrik China Dibakar, Kini Total Korban Tewas Anti-Kudeta Myanmar Capai 126 Orang

Sementara itu, peristiwa yang terjadi di Eropa itu membuat Indonesia memutuskan untuk menunda sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca, sembari menunggu hasil penelitian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Indonesia sendiri pada hari Senin 8 Maret 2021 lalu, telah mendapatkan 1,1 Juta dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan AstraZeneca, untuk mendukung program vaksinasi yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Namun Kementerian Kesehatan, melalui Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu, menjelaskan bahwa Indonesia hingga saat ini memang belum mendistribusikan vaksin buatan Inggris tersebut.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler