Ribuan Warga Hong Kong Hijrah ke Inggris, Ini Penyebabnya

1 Februari 2021, 13:09 WIB
Paspor Luar Negeri Nasional Inggris (BNO) dan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong dari Republik Rakyat Tiongkok berada di atas bagasi keluarga Lai sebelum mereka beremigrasi ke Skotlandia, di rumah orang tua Asa Lai di Hong Kong, China 17 Desember 2020. /Foto: REUTERS/Tyrone Siu/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ribuang warga Hong Kong mengambil keputusan berat untuk meninggalkan kampung halamannya dan pindah ke Inggris, sejak pemerintah China menerapkan hukum keamanan nasional yang ketat pada musim panas lalu.

Jumlah yang memilih untuk pergi diperkirakan membengkak hingga ratusan ribu. Beberapa di antaranya pergi karena takut akan adanya hukuman karena mendukung demonstrasi pro-demokrasi yang terjadi pada tahun 2019.

Beberapa lainnya mengatakan China semakin menggangu cara hidup dan kebebasan sipil mereka, dan mereka menginginkan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak mereka di luar negeri.

Baca Juga: Jokowi Sudah Mulai Sadar Pandemi Covid-19, Rocky Gerung: Pemerintah Alami 'Bolot' Syndrome

Baca Juga: PPKM Dinilai Tidak Efektif Oleh Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Karena Pemda Malas Kerja

Bahkan kebanyakan dari warga Hong Kong yang berencana pergi, tidak berencana untuk kembali lagi ke tempat asalnya.

Langkah Pemerintah Inggris yang memberikan hak untuk mengajukan visa kepada lima juta warga Hong Kong diprediksi mempercepat perpindahan mereka. Warga Hong Kong berhak untuk tinggal, bekerja dan belajar di Inggris. Mereka juga diizinkan untuk menjadi warga negara tetap.

Permohonan visa British National Overseas dibuka secara resmi pada hari Minggu 31 Januari 2021, meskipun banyak dari warga Hong Kong telah tiba di Inggris untuk memulai lebih awal.

Baca Juga: Aung San Suu Kyi Ditangkap, Militer Mengkudeta Pemimpin Myanmar, AS Meradang

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Diresmikan Presiden Jokowi Siang Ini, Merger BSM, BNIS dan BRIS

Pemerintah Inggris mengatakan sebanyak 7.000 warga dengan paspor British National Overseas, sebuah dokumen perjalanan yang bisa diajukan warga Hong Kong sebelum kota mereka diserahkan kepada China pada tahun 1997, telah datang di Inggris sejak bulan Juli 2020 pada visa sebelumnya yang mengizinkan tinggal selama enam bulan.

Diperkirakan lebih dari 300.000 orang akan mengajukan perpanjangan izin tinggal selama lima tahun ke depan.

"Sebelum diumumkannya BN(O) visa pada bulan Juli, kami tidak menerima banyak pertanyaan tentang imigrasi Inggris, mungkin kurang dari sepuluh setiap bulannya," kata Andrew Lo, pendiri Anlex Immigration Consultants di Hong Kong.

"Sekarang kami menerima sekitar 10 hingga 15 panggilan setiap harinya menanyakan hal itu," tambahnya.

Baca Juga: Selebgram Abdul Kadir (AK) Ditangkap Polisi Saat Sedang 'Pesta' Sabu di Kamar Hotel

Baca Juga: Yuk Cobain, Uji Coba Fly Over Tapal Kuda Lenteng Agung Segera Berakhir Besok, Bisa Makin Cepet Sampai Tujuan

Mike, seorang jurnalis foto mengungkapkan rencananya untuk mengajukan visa dan pindah bersama istrinya dan anaknya ke kota Leeds pada bulan April mendatang.

Dorongan untuk meninggalkan Hong Kong muncul setelah kondisi politik kota tersebut memburuk sesudah demonstrasi anti pemerintah. Ia juga menyadari bahwa kepolisian setempat secara politik memihak pemerintah.

Dikutip Seputartangsel.com dari ABC News 1 Februari 2021, kepolisian Hong Kong telah dikritik oleh para pendukung pro-demokrasi karena kebrutalan dan penggunaan kekerasan yang berlebihan.

Mike menganggap betapa pentingnya pindah ke Inggris, sebagaimana ia meyakini sistem edukasi di Hong Kong akan terdampak situasi politik, sehingga akan lebih baik bagi anak perempuannya untuk belajar di Inggris.

Baca Juga: Yuk Cobain, Uji Coba Fly Over Tapal Kuda Lenteng Agung Segera Berakhir Besok, Bisa Makin Cepet Sampai Tujuan

Baca Juga: Aung San Suu Kyi dan Politisi Myanmar Lainnya Ditangkap, Ada Apa?

Ia menyetujui untuk berbicara dengan syarat hanya nama awalnya yang disebutkan, dengan alasan takut akan adanya tindakan resmi dari pemerintah.

Lo mengatakan bahwa dengan visa baru ini, penghalang jalan masuk untuk pindah ke Inggris menjadi sangat rendah, di mana tidak diperlukan syarat kemampuan bahasa atau tingkat edukasi.

Menurut pemerintah Inggris, para pemegang paspor British National Overseas harus membuktikan bahwa mereka memiliki uang yang cukup untuk bertahan hidup selama enam bulan ke depan dan membuktikan bahwa mereka tidak terkena Tuberculosis.

Saat ini Lo membantu tiga hingga empat keluarga setiap minggunya yang bertujuan untuk pindah ke Inggris. Sebanyak 60 persen keluarga tersebut bersama dengan anak-anak muda, dan sisanya adalah pasangan muda atau profesional muda.

Baca Juga: CEK FAKTA: Pemberian Vaksin Covid-19 Kepada Ibu Hamil Berdampak Cacat pada Janin Dalam Kandungan

Baca Juga: SBY Tiba-tiba Minta Pemegang Kekuasaan Berpolitik Yang Bermoral dan Beradab, Sindir Jokowi?

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pada minggu lalu bahwa tawaran Visa ini menunjukkan bahwa Inggris menghormati ikatan sejarah yang mendalam dengan Hong Kong.

Inggris menyerahkan kekuasaan Hong Kong kepada China pada tahun 1997 dengan syarat otonomi politik dan kebebasan ala barat di dalamnya tetap dipertahankan.

Pemerintah Beijing menyatakan pada hari Jum'at 29 Januari 2021 mereka tidak akan lagi menerima paspor British National Overseas sebagai dokumen perjalanan atau bentuk identifikasi, dan mengkritik tawaran kewarganegaraan Inggris sebagai langkah yang benar-benar melanggar kedaulatan China.

Belum jelas apakah pengumuman tersebut akan memberi dampak, karena banyak dari warga Hong Kong yang memiliki banyak paspor.***

Editor: Ihya R. Azzam

Tags

Terkini

Terpopuler