Biden Akan Hapus Larangan Muslim Kunjungi AS di Hari Pertama Jadi Presiden

17 Januari 2021, 12:56 WIB
Joe Biden, ketika menjabat wakil presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama. /Foto: Pixabay/janeb13/

SEPUTARTANGSEL.COM - Joe Biden akan menandatangani belasan perintah eksekutif di hari pertamanya sebagai presiden Amerika Serikat.

Salah satunya, menghapus larangan warga beberapa negara mayoritas muslim memasuki Amerika Serikat.

Sementara itu, jelang pelantikan Joe Biden pada hari Rabu 20 Januari 2021 mendatang, aparat berwenang telah menangkap seorang pria bersenjatakan pistol dan membawa 500 amunisi di sebuah pos pemeriksaan.

Baca Juga: Innalillahi, 'Mak Lampir' Meninggal Dunia

Baca Juga: Khofifah Unggah Buat Minuman Herbal. Dikomentari, Jangan Cuma Penyakitnya, Tapi Cari Solusinya

Penangkapan ini menambah ketegangan di ibukota Amerika Serikat yang saat ini terlihat seperti medan perang.

Meskipun demikian, keluarga pria tersebut mengatakan kepada media bahwa ia adalah petugas keamanan, dan menolak dugaan adanya maksud kekerasan.

Kepala staf yang akan menjabat, Ron Klain mengatakan di seuah memo kepada staf senior Gedung Putih, perintah eksekutif ini akan membahas pandemi, ekonomi yang belum membaik, perubahan iklim dan ketidakadilan ras di Amerika.

Baca Juga: Longsor Cihanjuang, Sumedang, 3 Korban Meninggal Ditemukan

Baca Juga: Selain Kalsel dan Sulbar, Manado Juga Diterpa Bencana Banjir dan Tanah Longsor: 6 Orang Tewas

Di sepuluh hari pertamanya, jelas Klain, presiden terpilih Biden akan mengambil tindakan yang menentukan untuk mengatasi empat krisis ini, mencegah kerusakan yang tidak akan bisa diperbaiki lainnya, dan memulihkan citra Amerika di dunia.

Di hari pelantikan Biden sesuai janjinya akan menandatangani perintah yang meliputi kembalinya Amerika Serikat ke dalam persetjuan iklim Paris, dan membatalkan larangan Trump pada warga beberapa negara mayoritas muslim untuk memasuki Amerika, kata Klain.

"Presiden-terpilih Biden akan mengambil aksi -- tidak hanya memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh pemerintah Trump -- namun juga untuk memuling geraknya negara kita ke depan," ujar Klain.

Baca Juga: Rumah Sakit Rujukan dan Puskesmas Khusus Covid-19 di Tangsel, Ini Daftarnya

Baca Juga: Mbak You Akhirnya Dilaporkan ke Polisi karena Ramalkan Jokowi Lengser, Pengacara: Ini Perkara Serius

"Semua permasalahan ini memerlukan tindakan yang mendesak," tambah Klain di memonya, dikutip Seputartangsel.com dari France24 Minggu 17 Januari 2021.

Sebagaimana ia mewarisi kekuasaan dari Donald Trump, Biden akan menghadapi banyak tantangan.

Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 Amerika Serikat dengan cepat hampir mencapai 400.000 jiwa, dan tercatat lebih dari satu juta kasus baru setiap minggunya.

Baca Juga: Waspada Aktivitas Gunung Semeru, PVMBG Keluarkan Status Ini

Baca Juga: Choi Siwon Ikut Doakan Indonesia, Begini Isi Doanya: Menyentuh Banget

10 juta pekerjaan lebih sedikit tersedia dibandingkan saat di awal terjadinya pandemi, menandai lemahnya perekonomian Amerika Serikat.

Minggu ini Biden meresmikan rencana mengerahkan US$1.9 triliun, sekitar 14 ribu triliun Rupiah untuk membangkitkan ekonomi melalui pembayaran stimulus dan bantuan lainnya, dan berencana mempercepat upaya penyediaan vaksin Covid-19.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler