Hamas Tolak Negosiasi Pertukaran Tahanan dengan Israel

17 Desember 2020, 10:00 WIB
Mantan pemimpin Hamas Khaled Mashaal /Foto: Arutz Sheva/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan pemimpin Hamas Khaled Mashaal menyebutkan tidak ada perkembangan baru mengenai kemungkinan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas.

Seperti disampaikannya pada Selasa, 15 Desember 2020.

Pertukaran itu akan didasarkan pada pembebasan tahanan oleh Israel dengan imbalan kembalinya tentara Israel yang hilang dan warga Israel yang disandera.

Baca Juga: Akan Dinikahi Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny Tulis Pesan Mengharukan Ini

Baca Juga: Tunisia Menegaskan Normalisasi dengan Israel Tidak Ada dalam Agenda

Menurut Khaled Mashaal, laporan dari Israel tentang kemajuan negosiasi untuk merumuskan kesepakatan pertukaran tidak benar.

Sebelumnya, Kan 11 News melaporkan bahwa Hamas telah menyiapkan daftar tahanan yang akan dituntut agar dibebaskan Israel sebagai bagian dari kesepakatan. Rinciannya diteruskan ke delegasi intelijen Mesir yang baru-baru ini mengunjungi Jalur Gaza.

Khaled Mashaal menyatakan bahwa kebijakan Israel terkait kesepakatan pertukaran ditandai kewajiban yang diabaikan setelah penerapan kesepakatan Shalit. Dengan terkadang meremehkan kemampuan organisasi perlawanan Palestina, melanggar hak asasi manusia, dan meningkatkan penderitaan di Jalur Gaza selama krisis virus corona.

Baca Juga: China Ketakutan Menyaksikan Perang Armenia-Azerbaijan, Membayangkan Serangan Drone AS?

Baca Juga: Pejabat Iran Kecam Hubungan Maroko - Israel dan Menyebutnya Menusuk Palestina dari Belakang

Khaled Mashaal juga menekankan bahwa kesepakatan pertukaran berganti pada kembalinya tentara pendudukan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina. Hal itu tidak ada hubungannya dengan masalah kemanusiaan.

Dalam pernyataan ini, Khaled Mashaal menolak usulan Israel untuk mentransfer vaksin virus korona ke Jalur Gaza dengan imbalan kembalinya orang Israel yang hilang. Seperti dilansir Seputartangsel.com dari Arutz Sheva.

Hamas telah menahan tubuh tentara Israel, Hadar Goldin dan Oron Shaul, sejak Operasi Pelindung Tepi 2014.

Baca Juga: Hampir 24 Jam, Pemeriksaan Ketum FPI dan Panglima LPI Masih Berlanjut

Baca Juga: Hamas Mengutuk Normalisasi Hubungan Maroko dengan Israel

Selain itu, dua warga sipil Israel yang hilang di Jalur Gaza, Avera Mengistu dan Hisham al-Sayed, diyakini ditahan Hamas juga.

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler