SEPUTARTANGSEL.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menghadapi unjuk rasa yang dilakukan oleh rakyat Israel terhadap dirinya.
Hal itu terjadi sejak 6 bulan yang lalu dan terus terjadi hingga hari Sabtu, 28 November 2020, malam hari di depan kediamannya.
Netanyahu didesak mundur oleh kelompok-kelompok grassroot yang menilai buruk terhadap kepemimpinannya.
Baca Juga: Gereja Bala Keselamatan Berduka, Berharap Polisi Ungkap Aksi Teror di Sigi
Baca Juga: HRS Tinggalkan RS Ummi, Begini Kronologinya
Pria yang telah menjabat sebagai Perdana Menteri Israel sejak tahun 2009 itu dinilai gagal dalam menangani pandemi Covid-19 di negaranya.
Selain itu, ekonomi Israel yang semakin merosot akibat 2 kali lockdown pada tahun ini, membuat ribuan orang kehilangan pekerjaan.
Dikutip Seputartangsel.com dari Abc News, banyak massa yang memegang bendera Israel dan merah jambu sebagai salah satu simbol gerakan protes.
Baca Juga: HRS Keluar dari RS Ummi, Polisi Langsung Turun Tangan
Baca Juga: Ditutup Besok, Bantuan Presiden Untuk UMKM Rp2,4 Juta, Begini Cara Daftarnya
Sementara itu, beberapa massa yang lain mengangkat model kapal selam yang merujuk kepada skandal pembelian kapal selam Jerman oleh Israel yang melibatkan beberapa rekan Netanyahu.
Meski Netanyahu belum terbukti terlibat dalam masalah tersebut, tetapi Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, memerintahkan penyelidikan kasus tersebut minggu ini.
Selain unjuk rasa yang terjadi di depan rumah Netanyahu di Yerusalem, protes lain juga terjadi di banyak jembatan dan persimpangan di negara tersebut dengan jumlah massa yang lebih sedikit.***