Eddie Van Halen, dari Rangkasbitung hingga ke Amerika Serikat dan Melegenda

- 7 Oktober 2020, 20:39 WIB
Dua legenda, Eddie Van Halen dan Michael Jackson saat tampil sepanggung.
Dua legenda, Eddie Van Halen dan Michael Jackson saat tampil sepanggung. /Foto: Twitter @michaeljackson/

SEPUTARTANGSEL.COM - Gitaris band rock legendaris, Edward Lodewijk van Halen atau lebih dikenal dengan Eddie Van Halen, meninggal dunia pada 6 Oktober 2020.

Eddie Van Halen berpulang di usianya yang ke-65 setelah berjuang melawan kanker tenggorokan selama bertahun-tahun.

Eddie yang juga memiliki darah Indonesia, rupanya bakat bermusiknya mengalir di tubuh Eddie berkat ayahnya, Jan Van Halen, yang merupakan seorang musisi.

Baca Juga: 39 Pemuda di Depan Gedung DPR dan MPR RI, Polisi: Mereka Dapat Undangan dari Medsos

Jan van Halen merupakan musisi profesional dari Amsterdam yang memainkan saksofon dan klarinet.

Setelah melewati masa-masa sulit dalam hidupnya, Jan akhirnya bertemu dengan Eugenia van Beers di Indonesia.

Eugenia van Beers adalah seorang perempuan blasteran Indonesia-Belanda yang lahir pada 21 September 1914 di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Lantik Sri Haryati Sebagai Penjabat Sekda Menggantikan Almarhum Saefullah

Ia merupakan putri dari pasangan Frans Van Beers dan Euginie Rygello Mafficioli der Castelletto, yang memiliki darah campuran Italia, Belanda dan Jawa.

Eddie Van Halen lahir di Amsterdam pada 26 Januari 1955 setelah keluarganya berpindah dari Jakarta di tahun 1953.

Jan dan Eugenia akhirnya memutuskan untuk mencoba peruntungan hidup baru di Amerika Serikat. Dengan hanya bermodal 75 gulden, mata uang Belanda saat itu, Jan dan Eugenia memboyong keluarganya ke Pantai Barat AS, tepatnya di Pasadena, California.

Baca Juga: Menteri Agama Malaysia Positif Covid-19, Menag Fachrul Razi Doakan Cepat Sembuh

Eddie van Halen dan kakaknya, Alex, sudah mendapat pelajaran piano klasik saat duduk di bangku SMA.

Pada akhir era 60-an dan awal 70-an, Eddie dan Alex mulai mengenal musik pop dan rock. The Beatles dan The Rolling Stones merupakan dua nama paling terkenal pada masa tersebut.

Pada tahun 1974, Eddie Van Halen akhirnya membentuk band Van Halen. Pada akhir era 70-an, nama Van Halen mulai dikenal luas karena permainan gitar dari Eddie.

Baca Juga: Printer 3D Jadi Solusi Bagi Anak-Anak yang Lahir Tanpa Telinga di Australia

Seperti diketahui, Eddie Van Halen dikenal dengan teknik gitar tapping dua tangannya.

Berbekal semangat bermusik yang tinggi, band dengan beranggotakan Alex, Eddie, Michael Anthony, dan David Lee Roth ini akhirnya sedikit demi sedikit mencicipi kesuksesan.

Kesuksesan itu dimulai sejak tahun 1978 setelah Van Halen secara konsisten bermain di bar, klub, dan hotel.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 7 Oktober 2020: Total 315.714 Positif, 240.291 Sembuh, 11.472 Meninggal

Adalah Warner Bros, label pertama yang menawari kontrak untuk membuat debut album Van Halen.

Album debut dengan singel "Running With the Devil" tersebut meledak di pasaran dan menguasai tangga lagu berbagai belahan dunia.

Lagu-lagu hits seperti "Jump" dan "Why Can't This Be Love" selanjutnya menjadi lagu-lagu wajib untuk para penggemar Van Halen.***

 

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini