Ke Dunia Politik, Tompi: One Day, Insya Allah Gue Akan Terjun

- 13 Agustus 2020, 17:49 WIB
Dokter Tompi saat menemui Presiden Jokowi (Joko Widodo) untuk menyampaikan masukan tentang penangangan Covid-19 pada 26 Juli 2020.
Dokter Tompi saat menemui Presiden Jokowi (Joko Widodo) untuk menyampaikan masukan tentang penangangan Covid-19 pada 26 Juli 2020. /Foto: Instagram @dr_tompi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Dokter sekaligus sutradara, fotografer dan penyanyi, Tompi, mengaku punya ketertarikan untuk berkarir di bidang politik.

Tompi mengaku, suatu saat dirinya mungkin akan mulai masuk ke dunia tersebut.

"Pengen. Dan one day gue akan, Insya Allah gue akan terjun," ujarnya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Ibadah Umrah Kembali Diizinkan Mulai 1 September 2020

Hal itu disampaikan Tompi ketika menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube Marten and Friends pada Rabu, 12 Agustus 2020.

Meski baru sebatas keinginan, Tompi mengaku dirinya pernah ditawari oleh salah satu partai politik untuk diusung dalam sebuah pemilihan kepala daerah (pilkada).

Tompi mengungkapkan hal itu ketika sebagai sosok yang dinilai multitalenta, ia ditanya tentang apa saja hal yang tak bisa dilakukannya.

Baca Juga: Anggaran Pilkada 2020 Membengkak, Rizal Ramli: Manfaatnya Tidak Ada, Hanya Teruskan KKN

Menjawab pertanyaan tersebut, Tompi mengaku bahwa sesuatu yang tak pernah bisa dilakukannya adalah korupsi.

"Soalnya gini, yang periode lalu yang Pilkada kemarin, saya ditawarin. Ada beberapa partai lah yang mendekat nawarin," tuturnya.

Mendapat tawaran seperti itu, Tompi lantas bertanya kepada salah satu partai yang menawarinya menjadi pemimpin daerah.

Baca Juga: Rektor UMJ Syaiful Bakhri Positif Covid-19, Rektorat Libur, PMB Jalan Terus

"Terus, saya tanya sama salah satu partai top nih, ini partai enggak main-main. Terus dia yang petinggi utamanya ngomong, saya enggak bisa sebut karena enggak enak," tuturnya.

Menurut Tompi, dirinya kemudian diajak untuk bergabung oleh partai tersebut dan maju di Pilkada.

Bahkan, Tompi dibebaskan untuk memilih daerah mana yang bakal ia pimpin nantinya.

"Nah terus ditawarin, nah itu saya ditanya sama beliau diajak meeting lah 'Saya menyampaikan pesan dari ketua, Mas Tompi ayo dong bergabung sama kita buat Pilkada, terserah mau pilih daerah mana, langsung kita taro di nomor 1' wah oke banget dong nih," terangnya.

Baca Juga: Casing HP Ini Bisa Jalan Sendiri Ke Tempat Pengecasan

Lebih lanjut Tompi menuturkan, pada saat pertemuan tersebut dirinya menanyakan terkait pihak mana yang akan menanggung biaya untuk kampanye dan kebutuhan lainnya.

"Dan saya tanya, 'kalau saya maju, yang biayai siapa?' maksudnya kan ada campaign segala macem, partainya apa saya yang biayai," lanjutnya.

Pihak partai pun menjelaskan bahwa segala biaya akan ditanggung oleh para calon pimpinan daerah.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Titik Balik Harga Emas Antam Hingga Anggaran Covid-19 Terpakai 21,8 Persen

Baca Juga: Roy Kiyoshi Divonis 5 Bulan Penjara, Dijalankan di Balai Rehabilitasi

Mendengar jawaban tersebut, Tompi langsung mengurungkan niatnya untuk maju di Pilkada.

"'Oh kalau di partai kita masing-masing sendiri', wah enggak masuk dong itungan saya karena kan gaji anggota berapa? setahun berarti saya dapet segini, enggak nutup nih buat setahunnya aja belum nutup buat kampanye," jelasnya.

Pria kelahiran Lhokseumawe itu menegaskan, gajinya sebagai pemimpin daerah tidak akan bisa mengganti modalnya pada saat kampanye, kecuali jika ia melakukan tindak pidana korupsi.

"Dana kampanye waktu itu diitung kira sekitar hampir 2 m (miliar) lah. Kampanye 2 m (miliar), gaji sekian puluh juta mana nutup, kecuali saya nyolong," tandasnya. ***

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

x