Dinda Syarif Ceritakan Pahitnya Menjadi Seorang Transgender: Dibully Dari Kecil Udah Diteriakin Bencong

- 24 Oktober 2021, 17:28 WIB
Dinda Syarif secara terang-terangan membuka jati dirinya yang kini sebagai transgender di hadapan Deddy Corbuzier.
Dinda Syarif secara terang-terangan membuka jati dirinya yang kini sebagai transgender di hadapan Deddy Corbuzier. /Tangkapan layar YouTube/Deddy Corbuzier


SEPUTARTANGSEL.COM – Dinda Syarif diundang dalam podcast milik Deddy Corbuzier untuk menceritakan hidupnya seorang Transgender dikalangan teman dan keluarga.

Dinda Syarif dikenal sebagai Miss International Queen Indonesia tahun 2018, yang terlahir sebagai laki-laki tapi Dinda Syarif berhasil menjadi transgender yang cantik dan seksi.

Namun, menjadi seorang transgender awal hidup Dinda mudah mudah. Karena mendapatkan bully-an dari orang sekitar.

Baca Juga: Laurel Hubbard Atlet Transgender Pertama Cetak Sejarah Baru di Ajang Olimpiade

“Pas kecil sebelum SD udah diteriakin bencong, bully sama teman-teman,” kata Dinda, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier Podcast pada Minggu, 24 Oktober 2021.

Tidak hanya dibully oleh teman, Dinda juga dibully oleh tetangga dan keluarga termasuk dengan orang tuanya. Karena bully-an tersebut orang tua Dinda sampai main tangan dengan Dinda.

“Tetangga juga bilang eh lu anak laki-laki enggak boleh main sama perempuan. Keluarga juga pernah nge-bully gitu kan jaman kecil, orang tua sampai pernah main tangan,” ujar Dinda Syarif.

Baca Juga: E-KTP untuk Transgender Resmi Diterbitkan, Ini Isi Kolom Jenis Kelamin

“SD, SMP, SMA bully tuhh..sampai sekarang di media sosial juga bully itu masih ada komentar-komentar,” lanjut Dinda Syarif.

Dinda Syarif menjelaskan cara ia mentasi bully tersebut adalah, ia sudah menjadi korban bully dari kecil, Dinda sudah memiliki mental yang kuat dari omongan-omongan yang enggak enak dan sudah bodo amat.

Dinda Syarif mengatakan perjuangan hidup menjadi seorang transgender berat, tidak hanya di Indonesia tapi juga seorang transgender dari luar negeri.

Baca Juga: Jenis Kelamin Waria Tidak Ada di Kolom KTP-el

“Itulah hidup. Menjadi seorang transgender atau LGBT IQ bukan di Indonesia aja sih menurut gue, gue banyak liat gitu kan ya berjuang nya itu ya berat gitu. Memang realitanya begini gitu,” jelas Dinda Syarif.

Dari kecil memang Dinda tidak mau bermain dengan anak cowo, Dinda lebih memilih bermain dengan perempuan sejak kecil.

“Gue kan kemayu banget, kemayu banget jaman kecil tuh. Gue tuh enggak mau gabung sama anak cowok, gue enggak mau main bola. Saya lebih senang main barbie-barbian bongkar pasang, main bola bekel, segala macam. Gue tuh perempuan dan gue enggak mau gabung sama anak laki-laki,” tutup Dinda Syarif. ***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini