ISIS Ancam Aktor dan Produser Film Netflix 'Mosul'

- 15 Januari 2021, 21:32 WIB
Para aktor dan pembuat film Netflix,
Para aktor dan pembuat film Netflix, /Foto: Netflix/Mosul/

SEPUTARTANGSEL.COM - Para pemeran dan pembuat film aksi "Mosul" telah menerima banyak ancaman dari kelompok teroris ISIS seiring dengan kesuksesannya di platform streaming Netflix.

Di dalam interviewnya dengan Deadline, aktor Suhail Dabbach bersama Joe dan Anthony Russo mengutarakan betapa seriusnya situasi yang mereka alami dan menjelaskan bagaimana seluruh tim produksi mengkhawatirkan keselamatan diri dan keluarga mereka.

Dabbach, aktor yang memerankan kolonel Jasem mengatakan bahwa ia menerima banyak ancaman kematian dari ISIS segera setelah ia memposting di media sosial bahwa filmnya akan segera rilis.

Baca Juga: AS Tambahkan Xiaomi ke Daftar Terduga Perusahaan Militer China

Baca Juga: 13 Ulama dan Habaib Indonesia Meninggal Dunia Awal Januari 2021, Ada Guru Habib Rizieq

Ia menambahkan, kelompok teroris mengancamnya dengan mengatakan kalau mereka mengetahui di mana tempat ia tinggal.

"Mereka membuat banyak video dan ucapan yang buruk. Seperti halnya, mereka telah mengatakan 'sekarang kami mengetahuimu, dan kamu harus hati-hati.' Setiap hari (aku) menyentuh kepalaku untuk memastikan apakah masih terpasang di badanku," ujar Dabbach.

"Mereka berkata, 'kami tahu di mana kamu hidup, dan kami akan menemuimu.'"

Mosul menceritakan kisah tim SWAT Nineveh yang mencoba menyelamatkan dua petugas polisi dari kelompok teroris itu. Tim itu memasukkan salah satu petugas polisi di kelompok mereka seiring dengan mencoba menyelesaikan misi misterius mereka.

Baca Juga: Habib Ali Abdurrahman Assegaf Berpulang, 2 Hari Indonesia Kehilangan Ulama Kenamaan dan Kharismatik

Baca Juga: BNPB Mencatat Korban Meninggal Dunia Gempa di Sulawesi Barat Berjumlah 34 Orang

Sementara itu keluarga Dabbach dan pemeran sampingannya Adam Bessa juga menerima ancaman serupa di media sosial. Sebagai responnya, keamanan mereka telah diperketat.

Joe, yang terkenal menjadi wakil sutradara "Avengers: Endgame" dengan Anthony, menjelaskan bahwa tidak pernah mudah untuk berada dalam situasi yang mengerikan itu. Ia juga menyampaikan rasa syukurnya pada Netflix karena telah menangani situasi dengan ahli.

"Tentunya itu adalah pengalaman yang melemahkan untuk para aktor. Itu tidak pernah menjadi perasaan yang nyaman ketika privasi anda dilanggar, dan mengerikan ketika menerima ancaman kematian dari sumber yang tidak dikenal," kata Joe.

Baca Juga: Waduh, Fahri Hamzah Tiba-tiba Minta Pertolongan Risma, Ada Apa?

Baca Juga: CEK FAKTA: Pemerintah Blokir Rekening dan Ponsel Warga yang Tolak Vaksinasi

Joe mengatakan ia tahu kalau filmya akan membuat sekelompok orang tersinggung dan itulah mengapa mereka melakukan banyak tidakan keamanan dalam perekaman film itu.

"Kami telah terekspos, dan harus bertanggung jawab sebisa kami namun semua merasa kalau ini sepadan dengan resikonya," tambah Anthony.

Namun menurut Matthew Michael Carnahan, penulis dan sutradara mengungkapkan mereka telah mendapat ancaman sejak hari pertama pembuatan film dengan "nama alias yang konyol". Film ini diberi nama samaran "Picnic."

Baca Juga: Heboh Raffi Ahmad Langgar Prokes, Begini Saran Deddy Corbuzier untuk Pemerintah

Baca Juga: Innalillahi, Ustadz Yusuf Mansyur Kembali Berduka Setelah Syekh Ali Jaber Meninggal, Ulama Ini Wafat

Dikutip Seputartangsel.com dari International Business Times 15 Januari 2021, ini kedua kalinya film Netflix menjadi kontroversi karena konten di dalamnya. "Cuties," sebuah film garapan filmmaker Perancis Maïmouna Doucouré mendapat reaksi pedas dan ancaman karena tampilan posternya.

Banyak film lainnya juga menghadapi hal serupa sebelumnya. Film buatan Seth Rogen di tahun 2014 "The Interview" mendapat banyak ancaman dari para Hacker, yang bertanggung jawab atas penyusupan ke dalam server milik Sony Pictures dan mengancam perusahaan dengan serangan sebesar peristiwa 11 September 2001 di bioskop yang menayangkan film itu.

Baca Juga: Gempa 6,2 SR di Majene, Sulawesi Barat, Kemensos Siapkan Bantuan Logistik dan Santunan Korban

Baca Juga: Raffi Ahmad Resmi Digugat Ke Pengadilan Negeri Depok Akibat Ikut Pesta Usai Divaksinasi

Karena ancaman itu, The Interview tidak pernah tayang di bioskop Amerika Serikat.

Sedangkan di tahun 2018, tim pembuat sebuah film India bernama "Padmaavat" menjadi sumber kontroversi ketika kelompok-kelompok mengancam memenggal aktor dan sutradara jika film itu tetap dirilis.

Film itu lalu tetap dirilis dengan banyak pemotongan, yang menyebabkan banyak kebingungan di antara para penontonnya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x