Namun, Boerhanuddin mengatakan pengakuan Bharada E itu belum bisa diungkap ke publik.
Sementara itu, kuasa hukum Bharada E yang lain, Deolipa Yumara menegaskan bahwa pengakuan kliennya selama ini terkait tewasnya Brigadir J hanyalah rekayasa.
Deolipa mengatakan, meski Bharada E menembak Brigadir J alias Brigadir Yosua secara langsung, hal itu dilakukan semata-mata karena kliennya diperintah oleh atasannya langsung.
Dalam kesempatan yang sama, Deolipa mengungkapkan permintaan maaf Bharada E kepada keluarga Brigadir J yang dituangkannya melalui surat.
Surat yang ditulis sendiri oleh Bharada E itu berbunyi:
"Saya Bharada E turut berbela sungkawa atas kejadian ini buat bapak, ibu, dan Reza. Sekali lagi saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Jan, 7 Agustus 2022, pukul 1.24 WIB, Richard".
Berdasarkan analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebut Bharada E bongkar kematian Brigadir J sebagai rencana Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi adalah hoax.