SEPUTARTANGSEL.COM - Yayasan Filantropi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi perbincangan publik dalam beberapa waktu belakangan.
Hal itu dikarenakan adanya laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait dugaan penyelewangan dana sumbangan umat yang dikelola oleh ACT pada lebih dari dari 300 rekening.
Baru-baru ini, beredar sebuah isu yang menyebut aktor di balik penyelewangan dana umat oleh ACT adalah Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Isu itu menyebut SBY sebagai otak di balik korupsi dana umat ACT. Akibatnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri langsung melakukan sidak ke rumah mantan presiden itu.
Isu itu beredar usai sebuah kanal YouTube BERITA POLITIK mengunggah sebuah video berjudul 'BERITA TERKINI ~ TERNYATA SBY OTAK DIBALIK KORUPSI DANA UMMAT' pada Rabu, 6 Juli 2022.
Dalam thumbnail video, terlihat seorang pria tua yang diklaim sebagai SBY yang mengenakan seragam berwarna biru didatangi oleh beberapa orang berseragam Polri.
"SBY TAK BERKUTIK KPK DAN POLRI SIDANG LANGSUNG RUMAH 4,5 MILIAR," tulis narasi video itu.
Namun, setelah ditelusuri oleh SeputarTangsel.Com, isu yang menyebut SBY ternyata otak di balik korupsi dana umat ACT, KPK dan Polri langsung sidak ke rumahnya adalah tidak benar atau hoaks.
Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid, baik keterangan pers Polri maupun KPK yang menyebut SBY terlibat dalam dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT.
Video tersebut merupakan editan yang berisi potongan-potongan pernyataan yang membahas soal dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT, bantahan dari ACT, hingga opini yang mengaitkan kerja sama ACT dengan pendanaan terorisme.
Sementara itu, kanal YouTube BERITA POLITIK yang mengunggah video tersebut tidak diketahui secara jelas siapa pemilik dan penanggung jawabnya.
Oleh karena itu, kanal YouTube tersebut bukan sumber berita yang layak dipercaya.
Ironisnya, hingga berita ini ditulis, video hoaks dengan durasi 8 menit 8 detik itu sudah ditonton sebanyak kurang lebih 2,8 ribu kali.***