Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Putra bungsu Presiden kedua RI, Tommy Soeharto dikabarkan sponsori reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Dalam informasi yang sama, disebutkan bahwa disponsorinya reuni PA 212 oleh Tommy Soeharto adalah karena niat jahat.
Informasi mengenai Tommy Soeharto tersebut diketahui beredar setelah kanal YouTube Pena Istana mengunggah video berjudul "BERITA HARI INI~ NIAT J4H4T TERENDUS !! REUNI PA 212 TERNYATA DI SEPONSORI TOKOH BUSUK INI" pada Sabtu, 6 November 2021.
Hingga saat artikel ini ditulis, video terkait Tommy Soeharto itu telah ditonton sebanyak 344 kali dan disukai 37 kali.
Pada thumbnail video, terlihat potret Tommy Soeharto yang dilingkari merah dan Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif berdiri berhadapan. Di tengah-tengah mereka terdapat tumpukan uang dengan pecahan Rp100 ribu.
"RAHASIA BESAR BOCOR!!!
BERONTAKNYA PA 212
TERNYATA DISEPONSORI KONGLONG MERAT INI," tulis narasi pada thumbnail video, sebagaimana dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Pena Istana pada Senin, 8 November 2021.
Namun setelah ditelusuri, klaim yang mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Berkarya itu mensponsori reuni PA 212 adalah tidak benar.
Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid terkait hal tersebut.
Di dalam video berdurasi 10 menit 5 detik itu, tidak terkandung informasi seperti apa yang diklaim pada judul.
Video tersebut hanya berisikan cuplikan komentar sejumlah tokoh terkait PA 212, termasuk di antaranya adalah Pendakwah Haikal Hassan.
Baca Juga: Ketua Umum PA 212 Diperiksa di Polda Metro Jaya Soal Unjuk Rasa 1812, Slamet Ma'arif: Sebagai Saksi
Selain itu, foto yang digunakan pada thumbnail video merupakan hasil editan atau suntingan.
Sebelumnya, Pegiat media sosial Denny Siregar menghubung-hubungkan reuni PA 212 yang rencananya akan digelar pada bulan Desember mendatang dengan disitanya aset milik adik kandung Bambang Trihatmojo itu oleh Satgas BLBI.
Meski begitu, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak manapun terkait pernyataan tersebut.
Baca Juga: Ada Demo PA 212 Tuntut Habib Rizieq Dibebaskan, Ini Rekayasa Jalur Lalu Lintasnya
Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks.
Video tersebut termasuk ke dalam fabricated content, di mana seratus persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***
