Cek Fakta: Pandemi Covid-19 Bikin Banyak Umat Islam Arab Murtad

10 Mei 2020, 09:55 WIB
Umat Islam Arab banyak yang murtad setelah corona mewabah. Cek faktanya. /- Foto: ANTARA /Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/wsj.

SEPUTARTANGSEL.COM - Banyak hoax beredar dikaitkan dengan pandemi global virus corona (Covid-19).

Salah satunya yang beredar di YouTube berjudul “Massyaallah pembukaan gereja di makkah.”

Video tersebut diunggah akun "yang tersembunyi" pada 15 Januari 2020.

Video tersebut menampilkan keterangan, "Pembukaan gereja di Mekah yang dihadiri oleh Pangeran Kerajaan Arab Saudi. Pembukaan gereja ini sebagai wujud toleransi dan kebersamaan antara warga Arab muslim dan Arab Kristen di Arab Saudi"

Baca Juga: 55.066 Paket Sembako Bantuan Presiden Disalurkan untuk Warga Kota Tangerang

Hingga saat ini, video tersebut telah disaksikan oleh 91 ribu lebih pengguna YouTube.

Belakangan, video tersebut dibagikan ulang oleh para pengguna YouTube dan platform media sosial lain.

Salah satunya oleh akun facebook Ruztam Bolang pada 4 Mei 2020 dengan menambahkan narasi pandemi corona.

"Puji Tuhan, setelah adanya virus covid-19. Umat Islam Arab banyak yang murtad," tulis Ruztam.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ahad 10 Mei 2020: DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi

Berdasarkan penelusuran Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) sebagaimana dilansir di laman turnbackhoax.id, diketahui narasi video tersebut tidak sesuai dengan fakta.

Diketahui, video tersebut bukan terjadi di Mekah melainkan di Uni Emirat Arab (UEA).

Video yang diunggah oleh Emirates News Agency dengan judul menggunakan Bahasa Arab bila terjemahkan berarti “Nahyan bin Mubarak: UEA mencontohkan model perintis persaudaraan antar agama.”

Fakta lain, klaim “pembukaan gereja di makkah” adalah tidak tepat.

Baca Juga: Berita Baik: Pasien Sembuh Covid-19 di Tangsel Melonjak Dua Kali Lipat

Melansir dari pemberitaan milik media UEA alroeya.com, diketahui bahwa video tersebut merupakan kejadian di Gereja St Anthony Coptic Orthodox Cathedral di Abu Dhabi, UEA.

Saat itu alroeya.com menerbitkan pemberitaan dengan judul berbahasa Arab yang artinya “Gereja Ortodoks Koptik di Abu Dhabi menghargai metodologi negara tengah.”

Pemberitaan serupa juga diterbitkan oleh media setempat, yakni albayan.ae.

Saat itu albayan.ae menerbitkan pemberitaan yang juga dengan judul menggunakan bahasa Arab yang artinya “Geraja Ortodoks Koptik di Abu Dhabi menghargai metodologi negara tengah. Nahyan bin Mubarak: UEA adalah model konsistensi dan perdamaian.”

Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka klaim banyak umat Islam Arab murtad setelah pandemi Covid-19 adalah hoax.

Baca Juga: Nuzulul Quran, Benarkah Jatuh pada 17 Ramadan?

 

 (*)

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Mafindo

Tags

Terkini

Terpopuler