BRI Yakin Digitalisasi Perbankan Bisa Dongkrak Ekonomi Riil, Khususnya Segmen UMKM

- 30 Juni 2022, 18:18 WIB
BRI meyakini digitalisasi perbankan bisa mendongkrak ekonomi riil, khususnya segmen UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
BRI meyakini digitalisasi perbankan bisa mendongkrak ekonomi riil, khususnya segmen UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. /Foto: Dok. BRI/

SEPUTARTANGSEL.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI saat ini tengah fokus menjalankan transformasi digital.

Hal ini dilakukan sebagai upaya efisiensi bisnis sekaligus menciptakan pertumbuhan berkelanjutan.

BRI meyakini, digitalisasi perbankan dapat mendongkrak kondisi ekonomi riil di Indonesia, khususnya segmen UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

Baca Juga: BRI dan Dirjen Pajak Kemenkeu RI Jalin Kerja Sama Implementasi Aplikasi PSIAP

Demikian diungkapkan oleh SEVP Treasury dan Global Services BRI, Achmad Royadi, pada acara “Financial Deepening for Stronger Growth & Sustainable Recovery” yang diselenggarakan Indonesia Economic Prospects (IEP).

“Adanya ekspansi dari keuangan digital berperan dalam melakukan akselerasi. Syaratnya, lembaga keuangan mesti merampungkan digitalisasi di aspek produk inti, loan officer, serta membangun ekosistem digital,” ungkapnya.

Dengan begitu, digitalisasi di perbankan dapat mendatangkan multiplier effect yang kuat bagi ekonomi riil Indonesia.

Baca Juga: BRI Dinilai Unggul di ‘Investasi Hijau’, Terdepan dalam Penerapan Prinsip ESG

Menurut Achmad Royadi, peran BRI dalam hal ini cukup esensial, mengingat perseroan fokus di segmen UMKM yang juga merupakan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi dalam negeri.

Hal tersebut dikarenakan BRI punya proporsi nilai yang unik, yakni dengan mengusung konsep hybrid bank.

Konsep tersebut mengkombinasikan jejaring fisik yang kuat dan luas yang tersebar hingga pelosok negeri dengan layanan digital khas BRI.

Baca Juga: Tak Menyangka Aksinya Robek Buku Rekening BRI Viral, Pemilik Akun TikTok Ini Akhirnya Minta Maaf

“Sehingga kita juga bisa mempenetrasi pasar yang belum tersentuh. Kemudian juga kita akan terus melakukan ekspansi, untuk agen bank cabang. Dan kita juga berkolaborasi dengan customer sehingga mereka akan bisa bertransaksi di titik-titik hub dari BRI," papar Achmad Royadi.

"Jadi customer mereka tidak perlu jalan atau pergi jauh-jauh untuk bisa melaksanakan transaksi perbankan. Ini tentunya akan berpengaruh besar terhadap ekonomi riil hingga pelaku grassroots economy,” tegasnya.

Seperti diketahui, BRI memiliki sejumlah layanan digital komprehensif. Di aspek layanan, BRI telah mengimplementasikan BRISPOT hingga BRIAPI sehingga proses pelayanan berjalan efisien.

Baca Juga: Penjualan SBR011 di BRI Sentuh Rp1,5 Triliun, Berhasil Lampaui Target Kemenkeu

Di sisi lain, BRI mengandalkan digital banking BRImo dengan lebih dari 100 fitur terlengkap untuk memenuhi kebutuhan 17,71 juta users-nya.

Layanan BRI juga didukung oleh 8.993 branch offices dan 221.531 E-channel di 34 Provinsi di Indonesia. Di samping itu, emiten bersandi saham BBRI ini juga memiliki 552.709 AgenBRILink untuk memastikan seluruh masyarakat di berbagai penjuru Indonesia dapat mengakses layanan perbankan.

Achmad pun menjelaskan bahwa BRI memiliki alasan kuat bahwa digitalisasi harus memperkuat ekonomi riil khususnya pelaku UMKM.

Baca Juga: BRI Group Gandeng Start Up Broom, Majukan Industri Otomotif Nasional

Sebabnya, mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM, tercatat pelaku UMKM di Tanah Air mencapai 65,46 juta unit atau sekitar 99,99% dari total usaha nasional.

Jumlah tersebut mampu menyerap sekitar 119,5 juta tenaga kerja atau setara 96,92% dari total tenaga kerja di Indonesia dengan sumbangsih terhadap PDB lebih dari 60%.

Di sisi lain, lanjut dia, 45 juta unit UMKM di antaranya masih membutuhkan pendanaan khususnya dari lembaga keuangan formal.

Baca Juga: BRI Terbitkan Green Bond Rp5 Triliun, Kukuhkan Posisi Sebagai Market Leader ESG Company di Indonesia

“Sekali lagi, kami melihat bahwa ini merupakan peluang besar untuk upaya inklusi keuangan serta pendalaman sektor keuangan," tegas Achmad Royadi.

"Jadi itulah mengapa di BRI kami punya strategi hybrid. Ekspansi kami juga justru fokus pada melahirkan lebih banyak agen-agen untuk layanan perbankan dan literasi digital,” pungkasnya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x