SEPUTARTANGSEL.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyadari adanya perkembangan ancaman siber terhadap nasabah bank.
Para fraudster selalu berusaha untuk mengeksploitasi sekecil apa pun celah keamanan yang ada.
Karena itu, perbankan harus menyadari perlunya untuk selalu melakukan evaluasi dan memahami apa vulnerability yang dimiliki, serta pola dan tren apa yang dilakukan oleh para fraudster untuk melakukan kejahatan perbankan.
Baca Juga: Nasabah BRI Ini Dapat Hadiah Mobil Listrik Premium Hyundai Kona EV Gara-gara Rajin Pakai BRImo
Menyadari hal tersebut, BRI pun memanfaatkan teknologi terkini untuk mengelola risiko kejahatan siber.
Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha yang mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggunakan AI (artificial intelligence) guna memahami pola pola fraud dan threat yang terjadi.
Dengan demikian, BRI dapat memberikan tindakan preventif serta respons yang cepat dan tepat untuk menghadapi risiko-risiko kejahatan siber seperti upaya pencurian data.
“Dalam pemilihan teknologi yang digunakan di BRI dipilih melalui metode yang tepat dengan mempertimbangkan hasil kajian dan analisa risiko. Sehingga teknologi yang digunakan untuk melindungi data nasabah merupakan teknologi yang dapat meminimalisir risiko kebocoran data”, ungkapnya.