Wall Street Kembali Bangkit di Tengah Krisis Rusia-Ukraina

- 10 Maret 2022, 07:16 WIB
Ilustrasi saham Wall Street
Ilustrasi saham Wall Street /Pixabay/Geralt/

Indeks S&P 500 mencatat bahwa kenaikan persentase satu hari terbesar sejak Juni 2020, sementara Nasdaq mencatat kenaikan terbesar sejak Maret 2021.

Kelompok teknologi kelas berat dan keuangan merupakan sektor S&P 500 dengan keuntungan tertinggi, yaitu masing-masing terangkat 4 persen dan 3,6 persen.

Sektor energi yang telah menjadi pemain sektor yang menonjol pada tahun 2022, mulai merosot menjadi 3,2 persen karena harga patokan minyak mentah Brent telah turun menjadi sekitar 110 dolar AS per barel dari lebih dari 130 dolar AS pada awal minggu.

Baca Juga: Ronaldo Geser Botolnya Bikin Saham Coca Cola Tergusur

Harga minyak global mencatat penurunan terbesar sejak awal pandemi hampir dua tahun lalu, setelah Uni Emirat Arab mengatakan anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang akan mendukung peningkatan produksi ke pasar yang berantakan karena gangguan pasokan yang disebabkan oleh sanksi yang dikenakan pada Rusia atas konfliknya dengan Ukraina.

Kenaikan tajam pada minyak dan komoditas lainnya telah memicu kekhawatiran tentang goncangan lebih lanjut terhadap kenaikan inflasi dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Menurut kepala investasi di Greenwood Capital, Walter Todd, kenaikan minyak tersebut merupakan reli oversold pada pendinginan komoditas-komoditas.

"Saya pikir ini adalah reli oversold pada pendinginan komoditas-komoditas," ujar Walter.

"Saham telah dijual cukup agresif selama beberapa hari. Saya tidak tahu bahwa itu mengubah arah secara permanen," lanjutnya.

Hal ini juga berdampak pada saham Carnival Corp uang melonjak menjadi 8,8 persen dan United Airlines Holdings terangkat 8,3 persen.

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini