Presiden Jokowi Ingin Indonesia Jadi Pusat Gravitasi Ekonomi Syariah, Sumbar Siap Jadi Pilot Project

- 24 Oktober 2021, 16:09 WIB
Masjid Raya Sumbar di Sumatera Barat. Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah berharap Provinsi Sumbar menjadi pilot project penerapan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia sesuai keinginan Presiden Jokowi menjadikan Indonesia pusat gravitasi ekonomi syariah dunia.
Masjid Raya Sumbar di Sumatera Barat. Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah berharap Provinsi Sumbar menjadi pilot project penerapan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia sesuai keinginan Presiden Jokowi menjadikan Indonesia pusat gravitasi ekonomi syariah dunia. /Foto: Harian Haluan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Jokowi mensyukuri perkembangan ekonomi syariah di Indonesia cukup pesat

Untuk itu, ia berharap ada kerja sama dan upaya sinergis antar pemangku kepentingan agar ekonomi syariah di Indonesia berkembang lebih pesat lagi.

Lebih dari itu, Jokowi bahkan menginginkan Indonesia menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia.

Baca Juga: Lembaga Keuangan Syariah Makin Diminati, 90 Koperasi di Sumbar Ajukan Konversi

“Indonesia harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia. Alhamdulillah, perkembangan ekonomi syariah kita cukup pesat,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Santri Nasional dan Peluncuran Logo Baru Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Istana Negara, Jumat 22 Oktober 2021.

Lontaran Jokowi direspons oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah dengan pernyataan kesiapan Provinsi Sumbar menjadi pilot project.

"Artinya dengan begitu, kita di Provinsi Sumbar yang memang harus menjadi provinsi pilot project yang penerapan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia sesuai apa yang ditargetkan dari Bapak Presiden," kata Mahyeldi, saat membuka Workshop Peningkatan Peran Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pola Syariah dan Penyerahan Komputer, Printer dan UPS di Grand Rocky Hotel, Bukittinggi.

Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur Sebut Bank Syariah Indonesia (BSI) Lebih Mahal dari Konvensional, Kok Bisa?

Dikutip SeputarTangsel.Com dari Harian Haluan, Minggu 24 Oktober 2021, Mahyeldi menyebutkan, sejalan dengan filosofi masyarakat Sumatera Barat "Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah", penerapan ekonomi syariah merupakan kebutuhan masayarakat.

Ekonomi syariah, katanya, bertujuan memberikan keadilan dan kesejahteraan perekonomian kepada masyarakat sesuai dengan ajaran dan syariat kesejahteraan Islam.

"Sebetulnya tujuan Sistem Ekonomi Syariah untuk mencari kebahagiaan, bukan semata-mata hanya untuk memperoleh keuntungan saja, tetapi mencari keberkahan kehidupan di dunia dan akhirat," sebutnya.

Selain itu, Mahyeldi menjelaskan sistem ekonomi syariah sesuai ajaran agama, agar tidak terjadinya kekacauan dan kerusuhan perasaan tidak adil dalam perekonomian dan penyebar kebaikan untuk masyarakat.

"Kita juga provinsi pertama yang ditunjuk sebagai pelaksana program wakaf uang dan Bank Nagari juga ditetapkan oleh Kementerian Agama sebagai lembaga keuangan untuk pengelolaan wakaf," lanjutnya.

Baca Juga: Bitcoin Halal Atau Haram? Ini Penjelasan Buya Yahya

Bahkan Wakil Presiden KH Maaruf Amin juga pernah mengungkapkan melalui zoom meeting dengan Gubernur Sumbar.

Dalam zoom meeting tersebut Wapres Maaruf Amin menyebutkan, jika dilihat dari semangat dan praktik Adat Bersyandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, seharusnya Bank Nagari Sumbar mesti lebih dulu jadi Bank Syariah.

Sebab filosofi adat dan agama di Sumbar itu sudah menjadi payung kegiatan perbankan Syariah.

"Beliau juga kaget, kok baru sekarang direncanakan. Apalagi Sumbar memiliki filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)," imbuhnya.

Bank Nagari melakukan konversi, dari bank konvensional ke Bank Umum Syariah sudah tepat, karena sangat sesuai dengan kultur budaya, ideologi masyarakat Minangkabau secara umum yang dikenal dengan menjunjung tinggi prinsip “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.

Baca Juga: Banyak UKM Terjerat Rentenir, Muhammadiyah Dorong Pemerintah Buka Koperasi Syariah

Artikel ini telah tayang di Harian Haluan dengan judul: "Sumbar jadi Pilot Project Penerapan Ekonomi Syariah di RI"

Melalui sistem ekonomi syariah yang melarang riba dan menggantinya dengan hasil. Dengan itu, pada saat ini cukup banyak masyarakat yang ingin menerapkan ekonomi syariah dalam kehidupan di dunia, salah satunya berdampak pada mulai tumbuh dan berkembang koperasi yang menerapkan prinsip syariah di Kabupaten dan Kota se-Sumatera Barat.

"Oleh sebab itu, kebutuhan akan adanya koperasi yang berlandaskan syariah di Sumatera Barat adalah sebuah keniscayaan dan kebutuhan," ungkapnya.

Adat Basandi Kitabullah (adat Syara', Syara' Basandi bersendi syariat dan syariat bersendi kitab Allah SWT) di atas tidak hanya sekedar ungkapan, tapi merupakan tatanan yang dipegang erat sebagai dasar hubungan adat dan agama. *** (Milna Miana/Harian Haluan)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah