Bagaimana Alur TikTok Bermitra Dengan Perusahaan AS UnitedMasters?

- 20 Agustus 2020, 11:50 WIB
Ilustrasi TikTok di Amerika Serikat.
Ilustrasi TikTok di Amerika Serikat. /Foto: Pixabay/iXimus/

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian pada hari Senin menanggapinya, "kebebasan dan keamanan hanyalah alasan bagi beberapa politisi Amerika Serikat untuk mengejar diplomasi kapal perang digital.”

Pernyataan Zhao Lijian ini mengacu pada kapal yang digunakan kekuatan Barat selama abad kesembilan belas yang dianggap Tiongkok sebagai periode yang sangat memalukan dalam sejarahnya.

Baca Juga: Prostitusi Berkedok Karaoke di BSD Tangsel, 47 Pemandu Lagu Hingga General Manager Diamankan

Sementara itu, TikTok yang tidak tersedia di Tiongkok telah berusaha menjauhkan diri dari pemiliknya di Tiongkok.

Zhao Lijian mengatakan TikTok telah melakukan semua yang diminta Amerika Serikat. Termasuk hanya mempekerjakan orang-orang Amerika Serikat sebagai eksekutif puncaknya, layanan server berada di Amerika Serikat, dan mempublikasikan kode sumbernya.

Namun aplikasi tersebut "tidak dapat melarikan diri dari perampokan lewat tipu daya yang dilakukan beberapa orang di Amerika Serikat berdasarkan logika bandit dan kepentingan politik," kata Zhao Lijian dalam konferensi pers reguler.

Baca Juga: NEOM: Mega Proyek yang Digagas Putra Mahkota Arab Saudi

ByteDance membeli aplikasi video karaoke Musical.y dari saingan Tiongkok sekitar tiga tahun lalu dalam kesepakatan senilai hampir satu miliar dolar atau hampir senilai Rp 14,8 triliun.

Trump memerintahkan bahwa setiap penjualan di Musical.ly di AS harus ditandatangani Komite Investasi Asing yang akan diberi akses ke pencatatan ByteDance.

TikTok menunjuk mantan eksekutif Disney Kevin Mayer, seorang warga Amerika, sebagai kepala eksekutif barunya pada Mei.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini