SEPUTARTANGSEL.COM - Sony menunda peluncuran PlayStation 5 (PS5) sebagai bentuk solidaritas atas tewasnya George Floyd.
Sony menilai, saat ini bukan waktu yang tepat untuk peluncuran. Apalagi, tewasnya George Floyd telah memicu kerusuhan di banyak kota di Amerika Serikat (AS).
Pihak Sony resmi mengumumkan akan menunda peluncuran PlayStation 5 yang semula akan diselenggarakan 4 Juni 2020.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Tambahan 2 Kasus Positif Covid-19 di Pamulang Hingga Tiongkok Hapus Nama Hong Kong
"Meskipun kami memahami bahwa gamer di seluruh dunia senang melihat game PS5, kami tidak merasa bahwa saat ini adalah waktu untuk merayakan. Kami ingin mundur dan membiarkan suara yang lebih penting didengar," tulis Sony PlayStation dalam postingan di akun twitter @PlayStation.
Menurut Sony, pihaknya menunjukkan sikap solidaritas terhadap tewasnya George Floyd.
Baca Juga: Update Corona Tangsel 2 Juni 2020: Tambah 2 Kasus Positif di Pamulang
Jadwal peluncuran PlayStation 5 belum bisa dipastikan kapan akan digelar, mengingat situasi masih memanas di Amerika Serikat.
Pihak Sony telah menjabarkan rincian tentang controller dan logo PS5. Namun, bentuk fisik secara keseluruhan belum bisa dijelaskan.
Baca Juga: Tiongkok Hapus Nama Hong Kong, Ganti KTP, Paspor dan Mata Uang
Selain Sony, Google juga menunda rencana peluncuran sistem android versi terbaru, karena alasan yang sama.
Sistem android versi terbaru itu dikabarkan memperbaharui fitur-fitur dan sistem operasi seluler.
pic.twitter.com/ZAY8StN0EU— PlayStation (@PlayStation) June 1, 2020
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 2 Juni 2020: 27.549 Positif 7.935 Sembuh 1.663 Meninggal
Namun, tewasnya George Floyd juga mempengaruhi Google untuk menunda acara peluncuran versi android terbarunya tersebut.
"Sekarang bukan saatnya untuk merayakan," tulis Google.
Kerusuhan yang terjadi menimbulkan dampak besar pada perusahaan teknologi hingga rela menunda peluncuran seri terbarunya.
Baca Juga: Hentikan Kerusuhan dan Penjarahan, Donald Trump Kerahkan Ribuan Tentara
Para jurnalis serta orang-orang sipil mendukung keputusan Sony dan Google untuk menunda peluncuran produk mereka.(*)