Ilmuwan AS dan China Bersama-sama Kembangkan Embrio Campuran Manusia dan Monyet untuk Ciptakan Organ Buatan

- 16 April 2021, 21:55 WIB
ILUSTRASI monyet
ILUSTRASI monyet ///pexels/Andre Mouton/

Baca Juga: Mustofa Nahrawardaya ke Ganjar Pranowo: Kenapa Penghargaan untuk Solo Tidak Diberikan Saat FX Rudy Berkuasa?

Namun, hal tersebut tidak berjalan dengan baik. Sebagian besar embrio mati selama percobaan dan hanya beberapa yang bertahan.

Sayangnya, lagi-lagi embrio tersebut hanya memiliki 4 hingga 7 persen sel manusia.

Meski begitu, para ilmuwan tersebut yakin bahwa suatu hari nanti bagian tubuh yang mirip dengan manusia dapat dikembangkan oleh hewan yang lahir dengan se-sel ini.

Baca Juga: Mustofa Nahrawardaya ke Ganjar Pranowo: Kenapa Penghargaan untuk Solo Tidak Diberikan Saat FX Rudy Berkuasa?

Baca Juga: Alhamdulillah, Data Pengungsi Korban Bencana NTT Tinggal 4.182 Orang Dari 7.825 KK

Dengan begitu, maka setidaknya ada lebih dari 2 juta orang yang bisa mendapatkan transplantasi organ setiap tahunnya.

"Banyak orang meninggal saat menunggu, yang sangat menyedihkan," ujar Tao.

Sebagian besar organ vital manusia memang dapat diganti melalui proses tranplantasi, namun saat ini hal tersebut masih dihadapkan dengan masalah kekurangan donor dan kompatibilitas.

Baca Juga: Dipimpin Gibran, Pemkot Solo Berhasil Raih Penghargaan, Politisi Partai Demokrat: Jilatnya Nggak Gini Juga

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Sumber: SCMP


Tags

Terkait

Terkini