Baca Juga: Dianggap Mengancam Privasi, Jutaan Pengguna Tinggalkan WhatsApp
Seiring dengan laporan media setempat mengenai larangan tersbut, UC Browser yang dimiliki oleh Alibaba menutup kantornya di India. Alibaba belum merespon permintaan komentar.
ByteDance, meski menutup operasinya pada tahun lalu dan memiliki 2000 karyawan di India, telah membagikan uang bonus kepada para karyawannya di India.
Di dalam sebuah email yang dikirim kepada para karyawannya di bulan November tahun lalu, ketua daerah Tiktok Nikhil Gandhi mengungkapkan bahwa perusahaannya menyakini potensi jangka panjang pasar India dan melihat kesempatan berkembang yang besar untuk platform video pendek.
Baca Juga: Tiga Bulan Konsumsi Narkoba, Syiva, Selebgram Asal Jakarta Terciduk Polisi di Bali
Baca Juga: Bantah Habib Rizieq Sakit, Polri: Itu Bohong
Seorang juru bicara TikTok mengatakan perusahaan mereka sedang mengevaluasi peringatan dari pemerintah itu dan akan merespon dengan sebaik mungkin.
"TikTok adalah salah satu perusahaan pertama yang memenuhi pengarahan pemerintah India yang diterbitkan pada 29 Juni 2020. Kami akan terus tunduk pada hukum dan regulasi lokal dan melakukan yang terbaik untuk mengatasi berbagai kekhawatiran dari pemerintah," ujar juru bicara tersebut.
"Menjaga privasi dan keamanan para pengguna kami tetap menjadi prioritas teratas kami," tambahnya.***