Dianggap Mengancam Privasi, Jutaan Pengguna Tinggalkan WhatsApp

- 25 Januari 2021, 20:10 WIB
Perubahan kebijakan privasi terbaru dari WhatsApp di awal bulan Januari lalu ini sempat memicu kekhawatiran akan privasi di antara para penggunanya.
Perubahan kebijakan privasi terbaru dari WhatsApp di awal bulan Januari lalu ini sempat memicu kekhawatiran akan privasi di antara para penggunanya. /Foto: WhatsApp/

"Tipe-tipe pergeseran dalam aplikasi olahpesan dan jejaring sosial ini tidaklah biasa. Sehubungan dengan sifat dari aplikasi sosial dan bagaimana fungsi utamanya melibatkan berkomunikasi dengan lainnya, pertumbuhannya dapat seringkali bergerak dengan cepat, berdasarkan pada kejadian-kejadian saat ini," kata Ghodrati.

Baca Juga: Heboh, PDIP Bali Gelar Syukuran Tidak Jaga Jarak dan Suap-suapan Gunakan 1 Sendok

Baca Juga: Astagfirullah, Gunung Raung di Jatim Keluarkan Suara Gemuruh Keras, Terdengar dari Radius 16 Kilometer

"Kami telah melihat tumbuhnya permintaan selama beberapa tahun terakhir akan adanya olahpesan terenkripsi dan aplikasi yang bertujuan untuk menjaga privasi."

Pergereseran pengguna menuju aplikasi olah pesan yang lebih mengutamakan privasi telah meningkat sejak sebelum kesalahan yang dilakukan WhatsApp dalam mengumumkan perubahan kebijakannya, kata Ghodrati.

"Aplikasi olahpesan yang menyediakan fitur privasi mendapatkan pertumbuhan engagement di tahun 2020. Banyak dari aplikasi ini mengalami kenaikan pengguna aktif sebanyak 30 persen. Aplikasi seperti Signal, Telegram, Wickr, dan WhatsApp menyediakan fitur privasi dari enkripsi data end-to-end hingga self-destructing message," ungkap Ghodrati.

Ironisnya ketika dibandingkan dengan saingannya, Telegram, WhatsApp memiliki lebih banyak fitur khusus penjagaan privasi. WhatsApp mempunyai fitur enkripsi end-to-end yang mencegah provider layanan internet membaca isi pesan antar pengguna, kecuali pada pesan kepada akun pemilik usaha besar.

Sedangkan Telegram hanya menyalakan enkripsi tersebut pada fitur "chat rahasia", yang harus dinyalakan pengguna secara manual pada setiap kontak. Chat itu "hanya dikhususkan untuk orang yang menginginkan kerahasiaan lebih dibandingkan orang biasa," menurut penjelasan Telegram di bagian Frequently Ask Question-nya.***

Halaman:

Editor: Ihya R. Azzam


Tags

Terkait

Terkini

x