Baca Juga: Puluhan Rekening FPI Diblokir PPATK, Aziz Yanua: Heran, Memang Kami Korupsi Dana Bansos?
Twitter dan Facebook sebelumnya telah memberi label peringatan pada tweet dan postingan Trump, namun belum mengambil tindakan menghapus tweet tersebut karena kepentingan umum.
"Kebijakan kepentingan umum kami -- yang telah mengarahkan pelaksanaan kebijakan kami di arena ini selama bertahun-tahun, berakhir ketika kami meyakini adanya resiko bahaya yang tinggi atau lebih parah," kata Twitter dalam sebuah tweetnya.
Salah satu tweet Trump yang memicu pemblokirannya adalah sebuah video yang ditonton sebanyak 13 juta kali.
Baca Juga: UPDATE: Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah, Kamis 7 Januari 2021 Tembus Nyaris Sepuluh Ribu
Baca Juga: Risma Blusukan dan Temui Gelandangan, Satpol PP DKI Bantah Mensos
Di dalam video itu, Trump mendorong para pendukungnya untuk "pulang sekarang", namun juga berulang kali menyampaikan klaim yang salah tentang kecurangan pemilu.
"Kita harus memiliki kedamaian. Kita harus memiliki hukum dan keteraturan," katanya di video itu.
Facebook dan Youtube telah menghapus video tersebut. Facebook mengatakan penghapusan video tersebut untuk mencegah kekerasan yang lebih parah.***