Donald Trump Ampuni Penjahat Perang Pembantai Warga, Irak Murka

- 24 Desember 2020, 19:57 WIB
Ilustrasi konvoi kendaraan militer Amerika Serikat di Irak.
Ilustrasi konvoi kendaraan militer Amerika Serikat di Irak. /Foto: Pixabay/mikecook1/

SEPUTARTANGSEL - Warga Irak murka, namun tidak terkejut ketika mendengar presiden Amerika Serikat Donald Trump mengampuni empat kontraktor perusahaan militer swasta Blackwater.

Pasalnya, Blackwater diduga berat di balik pembantaian 14 warga Irak di Baghdad pada tahun 2007 lalu.

"Saya sudah lama hilang harapan," kata Fares Saadi, polisi yang memimpin investigasi penembakan di Nisur Square, kota Baghdad yang ramai.

Baca Juga: Seniman Mengolok-olok Polisi Lewat Mural Bertema Natal dan Mural Apik Lainnya

Baca Juga: Penyaluran BLT Akan Diselesaikan Sebelum Tahun Baru, Ini Penjelasan Risma

Tim Blackwater yang dikontrak untuk mengamankan diplomat Amerika Serikat di Irak setelah invasi di tahun 2003, mengklaim bahwa mereka hanya merespons tembakan pasukan pemberontak.

Insiden berdarah tersebut menewaskan 14 warga Irak dan melukai 17 lainnya. Saadi masih ingat bagaimana ia membawa banyak dari mereka ke rumah sakit.

"Itu adalah tembakan acak, 360 derajat. Aku mengangkut orang, mengantarnya ke rumah sakit, mencatat saksi," ungkapnya.

Baca Juga: Indomie, E-Money dan Medsos Jadi Faktor Meningkatnya Kasus Kehamilan Remaja

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: France24


Tags

Terkait

Terkini

x