Wow, Anita Wahid Putri Gus Dur Terpilih Jadi Dewan Penasihat Keamanan TikTok

23 September 2020, 07:47 WIB
Para anggota Dewan Penasihat Keamanan TikTok Asia Pasifik, termasuk Anita Wahid putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (kanan bawah). /Foto: campaignasia.com/

SEPUTARTANGSEL.COM - Putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Anita Wahid bergabung ke dalam perusahaan aplikasi video pendek, TikTok.

Anita Wahid didapuk menjadi salah satu anggota Dewan Penasihat Keamanan TikTok Asia Pasifik.

Hal ini terungkap dalam keterangan resmi pihak TikTok, Selasa, 22 September 2020.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Mereka sekaligus memperkenalkan anggota Dewan Penasihat Keamanan TikTok se-Asia Pasifik, yang terdiri dari 7 orang berbeda negara, salah satunya Anita Wahid, dari Indonesia.

Dikatakan pihak TikTok, Dewan Penasihat ini bertugas memberikan nasihat mengenai kebijakan moderasi konten, serta keamanan dan kenyamanan pengguna, khususnya di Asia Pasifik.

Diharapkan, anggota pendiri Dewan ini akan memberikan saran dan nasihat yang konstruktif dan jujur, sebagaimana TikTok terus menguatkan kebijakan kontennya di Asia Pasifik.

Baca Juga: Indonesia Penggemar K-Pop Lima Besar Versi Twitter, AS Nomor Satu

"Kami berharap dapat terus memperluas keanggotaan Dewan ini dengan perwakilan-perwakilan pasar dari berbagai wilayah,"ujar Arjun Narayan, TikTok Director of Trust and Safety, Asia Pacific, dalam keterangannya.

"TikTok telah mengambil langkah positif ke depan dalam meningkatkan kebijakan dan prosesnya dengan membentuk Dewan Penasihat Keamanan Asia Pasifik," tambahnya.

Dikutip Seputartangsel.com dari Campaignasia.com, Dewan ini akan melakukan pertemuan di setiap kuartal untuk mendiskusikan isu-isu utama, termasuk keamanan daring, keamanan anak, literasi digital, kesehatan mental dan hak asasi manusia.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Habib Rizieq Shihab Diberitakan Tewas Tertabrak Unta di Arab Saudi

Selain itu juga melaporkan pengamatan dan memberikan rekomendasi mengenai isu-isu yang dibahas.

"Dengan membentuk Dewan Penasihat Keamanan independen ini, TikTok telah menunjukkan komitmen untuk menjadikan platform yang aman bagi semua pengguna," ujar Anita Wahid, aktivis Gusdurian Network Indonesia.

"Saya senang sekali dapat bekerjasama dengan anggota dewan lainnya untuk membahas permasalah di industri saat ini, serta memitigasi potensi bahaya ke depannya," tambah Anita yang juga aktif di MAFINDO (Indonesia Anti-Hoax Society).

Baca Juga: Susah Payah Ortu Didik Anak Agar Sopan, Dirusak Promosi Odading Mang Oleh Ade Londok

Berikut ini daftar lengkap anggota Dewan Penasihat Keamanan TikTok Asia Pasifik:

- Jehan Ara, President, Pakistan Software Houses Association for IT & ITES and Founder, The Nest i/o adalah seorang pakar IT yang dihormati dari Pakistan yang akan memberikan keahliannya dalam isu yang berhubungan dengan konten secara umum.

- Amitabh Kumar, Pendiri, Social Media Matters, berasal dari India yang terkenal dengan berbagai inisiatifnya dalam kampanye digital.

Amitabh Kumar juga dihormati berkat program keamanan digitalnya yang fokus terhadap kepekaan gender, hak digital, dan keamanan online.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pendakian Gunung Semeru Dibuka Dengan Mengikuti Protokol Kesehatan

- Nguyen Phuong Linh, Executive Director, Management and Sustainable Development Institute, seorang advokat dari Vietnam yang mengadvokasi hak-hak kaum marginal, terutama anak-anak, anak muda, wanita dan penyandang disabilitas.

- Dr. Yuhyun Park, Pendiri, DQ Institute, berasal dari Singapura yang membawa pengalaman dan keahlian yang penting dalam bidang literasi, keterampilan, dan kesiapan digital.

- Prof. Akira Sakamoto, Profesor, Department of Psychology, Ochanomizu University, fokus terhadap penyimpangan media dan literasi digital yang berasal dari Jepang.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 22 September 2020: Rekor, 160 Meninggal Dalam Sehari

- Prof. Seungwoo Son, Profesor, Industrial Security, Chung-Ang University, berasal dari Korea Selatan, seorang ahli yang terkenal dalam bidang kekayaan intelektual dan hukum internet, yang mencangkup pencemaran nama baik, pornografi, dan informasi yang salah.

- Anita Wahid, Aktivis, Gusdurian Network Indonesia and President, MAFINDO (Indonesia Anti-Hoax Society), seorang aktivis dari Indonesia yang memiliki fokus terhadap isu penyimpangan hak asasi manusia dan anti-hoax dan mengerti mengenai isu keamanan anak dan kebutuhan konten agama.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler