Perusahaan Mendadak Tutup, Produk Smart Home ini Seketika Mati

20 April 2022, 23:14 WIB
Setelah servernya padam tanpa satupun pengumuman, para pengguna produk Smart Home Insteon tidak dapat mengontrol perangkatnya melalui aplikasi smartphone. /Foto: Insteon/

SEPUTARTANGSEL.COM - Setelah secara tiba-tiba menutup operasinya pada akhir pekan lalu, para pengguna produk Smart Home Insteon mendapati perangkatnya tidak berfungsi. Meskipun demikian laman website milik perusahaan tetap menampilkan status "semua layanan online".

Dikutip Seputartangsel.com dari Arstechnica 20 April 2022, sudah tiga hari lamanya produk Smart Home yang bergantung pada server cloud ini berhenti beroperasi. Forum tempat para pengguna produk berdiskusi pun ditutup, dan tidak ada yang menjawab pertanyaan di media sosial mereka. 

Para pejabat eksekutif Insteon juga dilaporkan menghapus nama perusahaan mereka di laman Linkedin mereka. CEO Insteon, Rob Lilleness, bahkan telah menghapus akun Linkedin miliknya.

Baca Juga: Megawati Heran Ibu-ibu Antre Minyak Goreng Tapi Beli Baju Lebaran, Said Didu: Rakyat Ada Batas Sabarnya

Sebelumnya Insteon adalah perusahaan yang menyediakan berbagai perlengkapan Smart Home yang terhubung dengan Internet, seperti penerangan, termostat, colokan listrik, dan perangkat pusat bernama Insteon Hub.

Insteon memiliki teknologi jaringan dual-mesh unik yang telah dipatenkan, yang menggunakan protokol nirkabel 900 Mhz seta jaringan yang menggunakan saluran listrik, yang mereka sebut lebih dapat diandalkan daripada jaringan nirkabel.

Insteon Hub lalu berfungsi sebegai perangkat yang menjembatani berbagai perangkat Smart Home ke Internet agar dapat dikontrol melalui aplikasi oleh para penggunanya.

Insteon memiliki perusahaan induk bernama Smartlabs Inc. Meskipun memiliki eksekutif yang sama, Smartlabs memiliki website Smartlabs.com yang menjual peralatan Insteon. Mereka juga memegang lisensi nama Nokia untuk produk "Nokia Smart Lighting," yang terlihat seperti produk rebranding ulang dari Insteon.

Baca Juga: Dirjen Jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng, Presiden Harus Bersihkan Kemendag dari Mafia Pangan

Pada tahun 2017 Smartlabs Inc. diakuisisi oleh Richmond Capital Partners, sebuah firma investasi swasta yang didirikan oleh Rob Lilleness, yang pada akhirnya menjabat sebagai CEO Insteon. Pada tahun 2015 Insteon menjadi salah satu dari dua partner dalam peluncuran HomeKit milik Apple.

Seiring dengan padamnya server, aplikasi Insteon pun tidak dapat berfungsi seperti seharusnya. Jadwal otomatisasi yang diatur oleh para pengguna pun berhenti berjalan. Saklar Insteon yang seharusnya terhubung dan dikontrol dengan Internet berubah menjadi saklar listrik biasa yang harus diatur secara manual.

Walaupun demikian, jauh sejak sebelum pemadaman tanpa pemberitahuan ini terjadi, protokol milik Insteon ini telah di-reverse-engineer oleh sejumlah komunitas agar bisa dikontrol secara lokal tanpa menggunakan aplikasi. Bahkan juga dapat dipindahkan ke platform Smart Home lainnya.

Baca Juga: Raih Malam Lailatul Qadar, Anjuran Ustadz Firanda Adirja Saat Masuki 10 Hari Terakhir Ramadhan

Salah satu solusinya adalah dengan menggunan Home Assistant, sebuah server Smart Home open source yang dapat dikendalikan secara penuh oleh penggunanya. Selain itu juga tersedia OpenHab dan Homebridge plugin yang menyediakan opsi bantuan untuk perangkat Insteon.

Kabar mengejutkan tentunya memberikan beban yang berat bagi para pengguna Smart Home yang telah menginvestasikan berbagai peralatan untuk mengontrol berbagai aspek rumah. Kebanyakan Smart Home mengandalkan koneksi ke server cloud perusahaan, yang apabila padam dapat mematikan seluruh fungsionalitas rumah.

Alih-alih secara mendadak menghentikan operasionalnya, perusahaan seperti Insteon seharusnya memberitahukan terlebih dahulu dengan jangka waktu tertentu agar para penggunanya dapat melakukan migrasi ke sistem Smart Home yang lain.***

Editor: Ihya R. Azzam

Tags

Terkini

Terpopuler