Tanggul TPA Cipeucang Jebol, Shinta: Perencanaan, Desain dan Pelaksanaan Tidak Sesuai?

11 Juni 2020, 23:03 WIB
Shinta Wahyuni Chairuddin, anggota DPRD Kota Tangerang Selatan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. /- Foto: instagram @drchairuddinshinta

SEPUTARTANGSEL.COM - Diduga ada ketidaksesuaian antara perencanaan, desain dan pelaksanaan pada pembangunan proyek tanggul Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cipeucang yang akhirnya jebol beberapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Shinta W. Chairuddin dalam siaran persnya, Kamis 11 Juni 2020.

Baca Juga: Update Corona Tangsel 11 Juni 2020: Tambah 14 Kasus Positif Sehari

Shinta menyoroti kasus jebolnya turap penyangga (sheet pile) atau tanggul TPA Cipeucang pada Jumat 22 Mei 2020.

Shinta menyayangkan belum ada jawaban dari pihak terkait, terutama tim penyelenggara dan tim pemborong proyek tanggul tentang kepastian penyelesaian masalah tersebut.

Baca Juga: Alun-alun Utara Yogyakarta Akan Dikembalikan ke Masa Sultan HB I

"Apakah antara perencanaan, desain dan pelaksanaan ada yang tidak sesuai satu dengan yang lain? Saya menduganya," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Permasalahan ini harus cepat di selesaikan, sebab warga sekitar Tempat Pembuatan Akhir (TPA), mendapati bau tidak sedap akibat masalah tersebut.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 11 Juni 2020: 35.295 Positif 12.636 Sembuh 2.000 Meninggal

Bahkan, Seputartangsel.com menerima banyak laporan warga tentang bau yang mengganggu tak hanya tercium di sekitar Cipeucang dan kawasan Pasar Serpong.

"Tengah malam, baunya tercium juga sampai Pamulang 2," kata seorang netizen.

Karena itu, lanjut Shinta, ia sepakat dan mendukung hasil rapat Komisi IV DPRD Tangsel dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel yang merekomendasikan pemanggilan pihak-pihak tersebut agar kasus ini secepatnya dapat diselesaikan.

Baca Juga: Trending di Twitter: I Am Geprek Bensu Vs Geprek Bensu Mana yang Asli?

Menurut Shinta, penyelesaian masalah ini tidak cukup hanya membangun kembali tanggul yang baik dan benar.

Namun, harus dipikirkan juga langkah-langkah strategis untuk jangka menengah dan panjang.

"Untuk jangka pendek yang mendesak, penanggulangan bau yang dihasilkan sampah, dan membuat cairan agar ramah lingkungan," kata Shinta.

Baca Juga: New Normal, KPAI: Penuhi Dulu Syarat-syaratnya Jika Sekolah Mau Dibuka

Selain memanggil pihak-pihak terkait tersebut, lanjut Shinta, ia juga meminta Pemkot Tangsel berkoordinasi dengan daerah-daerah lain, baik yang terkait langsung terhadap dampak robohnya tanggul maupun yang tidak terkait langsung.

"Misalnya dalam hal tata pengelolaan dan pemrosesan sampah sebagai tempat studi banding," pungkas Shinta. (*)

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler