Ketua DPRD DKI Jakarta Protes, Sumur Resapan Tak Efektif Sama Sekali dan Menghambat Pengguna Jalan

30 November 2021, 08:50 WIB
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memeriksa pekerjaan sumur resapan di jalan Adityawarman Jakarta Selatan pada 29 November 2021 /Instagram @prasetyoedimarsudi/

SEPUTARTANGSEL.COM- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan bahwa sumur resapan yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak efektif sama sekali diterapkan di Ibu Kota Jakarta. 

Selain itu Prasetyo juga mengungkapkan bahwa pembuatan sumur resapan di jalan sangat mengganggu pengguna jalan. 

Hal itu dikatakan Prasetyo Edi Marsudi melalui akun Instagramnya @prasetyoedimarsudi pada 29 November 2021. 

Prasetyo menyebut setelah melihat secara langsung pembuatan sumur resapan saat melintasi Kawasan Aditiawarman, Jakarta Selatan. 

Baca Juga: Siapa Jawara E-Commerce Indonesia Tahun 2021?

"Saya melihat langsung pengerjaan sumur resapan yang dinilai efektif oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai salah satu upaya penanggulangan banjir di Ibu Kota, mengambil sebagian ruang badan pada jalan dan menghambat pengguna lalulintas," ungkap Prasetyo Edi Marsudi.

Prasetyo berpendapat, sumur resapan yang didesain untuk memasukkan air hujan ke dalam tanah, mempercepat surutnya genangan saat hujan besar dan sebagai upaya cadangan air tanah tetap terjaga saat musim kemarau tidak efektif sama sekali diterapkan di ibu kota. 

"Dan jelas sangat merugikan banyak pengguna jalan karena jalanan menjadi bergelombang, berbeda tinggi, bahkan beberapa waktu lalu kita semua mendengar kalau ada sumur resapan yang baru dibangun tapi langsung jebol," protesnya.

Ia juga mengungkap anggaran yang diajukan Pemprov DKI Jakarta untuk membuat sumur resapan awalnya Rp322 miliar berhasil dipangkas menjadi Rp120 miliar.

Baca Juga: Awkarin Dilamar Gangga, Netizen Ikut Terharu: Masih Ada Orang yang Menerima Kita Apa Adanya

"Saat rapat Banggar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta 2022 minggu lalu juga saya menekankan kembali efektivitas terhadap sumur resapan tersebut dan berakhir dengan pengurangan dari semula Rp322 miliar berkurang menjadi Rp120 miliar," terang Prasetyo Edi Marsudi.

Ia juga berharap agar pengambil keputusan sering-seringlah turun ke lapangan untuk melihat langsung tingkat efektivitas pengendalian banjir di Ibu Kota.

"Ingat permasalahan banyak bukan diatas meja, tapi di lapangan," tegasnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler