Imej Tangsel Tak Lepas dari Peran 3 Pengembang Besar, Ferdiansyah PSI: Masih Ada 71 Lokasi Permukiman Kumuh

24 November 2021, 10:47 WIB
Ferdiansyah, Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Menurut Ferdi, wajah Tangsel berubah di antaranya karena peran 3 pengembang besar. /Foto: Instagram @bangferdhy/

SEPUTARTANGSEL.COM - Imej Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak terlepas dari peran tiga pengembang besar yang menguasai sebagian lahan di wilayah Tangsel.

Sementara memasuki usia 13 tahun, Kota Tangsel juga masih menghadapi banyak permukiman kumuh. Tercatat setidaknya 71 lokasi perumahan kumuh tersebar di 6 dari 7 kecamatan.

Selain itu, angka kemiskinan dan pengangguran meningkat sebagai dampak pandemi. Pada saat yang sama, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurun.

Baca Juga: Tangsel Nihil Lagi Tambahan Kasus Baru Covid-19, Tinggal 30 Kasus Aktif

Hal itu diungkapkan oleh Ferdiansyah, Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Tangerang Selatan sebagai refleksi menjelang ulang tahun ke-13 Tangsel.

Sebagaimana diketahui, pembangunan di Tangsel tidak terlepas dari peran tiga pengembang besar yaitu Sinar Mas yang meliputi daerah BSD, Jaya Real Property yang meliputi daerah Bintaro dan Alam Sutera.

Masing-masing pengembang besar itu juga mengelola wilayah yang berbatasan dengan Kota Tangsel yakni Kabupaten dan Kota Tangerang serta Jakarta Selatan (Jaksel).

“Kita tidak bisa pungkiri, imej atau gambaran mengenai Kota Tangerang Selatan dapat tercermin dari wilayah-wilayah yang dikuasi oleh tiga pengembang besar tersebut,” ungkap Ferdiansyah kepada SeputarTangsel.Com, Rabu 24 November 2021.

Baca Juga: Tak Hanya Dipecat dari DPRD DKI Jakarta, Isyana: Sis Viani Sudah Bukan Bagian dari Keluarga Besar PSI

"Namun ini adalah sebuah keniscayaan, di mana Tangerang Selatan masih terdapat banyak lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh," sambung Ferdi.

Tangerang Selatan akan memasuki usia 13 tahun pada tanggal 26 November 2021. Dahulunya, Tangerang Selatan masih menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang.

Kota ini paling muda usianya dibandingkan dengan dua wilayah lainnya di Tangerang Raya yaitu Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.

Menurut Ferdi, tiga pengembang besar tadi mengubah wajah Tangsel menjadi seperti saat ini, selain aspek-aspek lainnya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Kasus Aktif Covid-19 di Tangsel Tinggal 32 Kasus

Pendapatan pajak dan retribusi cukup besar dihasilkan dari wilayah yang dikuasai oleh tiga pengembang besar ini.

"Kita bisa melihat masifnya perkembangan pembangunan di tiga wilayah tersebut dan ini dapat kita lihat salahsatunya melalui banyaknya pusat perbelanjaan, berdirinya rumah-rumah sakit swasta dan fasilitas-fasilitas lainnya yang ini dapat menjadi salahsatu indikator maju atau berkembangnya suatu wilayah," tuturnya.

Sementara, lanjut Ferdi, masih banyaknya lingkungan perumahan dan permukiman kumuh di Tangsle juga tak bisa dinafikan.

Ferdi mengungkap data dari Keputusan Wali Kota Tangsel Nomor: 663/Kep.265-Huk/2020 tentang penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh, terdapat sekitar 71 lokasi yang tersebar di 6 kecamatan dengan luas total sebesar 112,8 hektare.

Baca Juga: Pilar Saga Pamer UMKM Tangsel yang Gabung Brand Uniqlo di BXC Mall Bintaro

Pada saat yang sama, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin selama 3 tahun terakhir meningkat.

Pada tahun 2018, penduduk miskin berjumlah 28.210 orang. Untuk tahun 2019 berjumlah 29.160 orang dan untuk tahun 2020 berjumlah 40.990 orang.

Peningkatan ini cukup signifikan dan diyakini merupakan dampak dari adanya pandemi Covid-19.

Ferdi menambahkan, jumlah pengangguran per bulan September 2021 terdapat sekitar 84.000 orang. Sekitar 49 perusahan dari berbagai sektor usaha bangkrut atau tutup serta 83 sektor usaha telah merumahkan karyawannya akibat dari adanya pandemi ini.

Sementara itu, Indeks pembangunan manusia (IPM) di Tangsel juga turun, semula di angka 81,48% untuk tahun 2019, kemudian turun di angka 81,36% untuk tahun 2020.

Baca Juga: Launching Sentra Vaksinasi Tangerang Selatan, Benyamin Davnie Donor Darah  

Ferdi sendiri mengaku optimis ada perbaikan ke depan, sebab Kota Tangsel tidak kekurangan pakar, akademisi serta ilmuwan baik yang tinggal maupun yang bekerja di wilayah Tangsel.

"Setidaknya terdapat 23 perguruan tinggi baik itu bentuknya Universitas ataupun sekolah tinggi. Berdasarkan data yang kami himpun, setidaknya terdapat sekitar 120 orang Profesor, 648 orang Doktor (S3) dan ribuan orang yang memiliki gelar akademik Magister (S2) yang tinggal atau berdomisili maupun yang kerja di wilayah Tangsel," ungkap Ferdi.

"Mereka ini dapat diberdayakan kompetensinya, maka kemungkinan masalah ketimpangan pembangunan sosial dan pembangunan di Tangsel dapat terurai," tambahnya.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Tangsel Turun Terus, Tinggal 46 Kasus

Untuk itu, Ferdi berharap Pemkot Tangsel banyak melakukan inovasi, tidak hanya dari sisi pelayanan, tetapi juga dalam hal pembangunan daerah.

"Pembangunan yang sudah baik pada masa Wali Kota sebelumnya harus dapat ditingkatkan dan dipelihara, serta hal-hal yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) harus dapat diselesaikan di masa Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih yang baru ini," katanya.

"Wali Kota dan Wakil Wali Kota harus dapat memenuhi janji-janji kampanyenya yang sudah disampaikan untuk masyarakat Tangerang Selatan," pungkas Ferdi.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler